Anak-anak antusias belajar seputar wayang kulit dan gamelan di Sanggar Nurcahyo Sidorejo Godean

photo author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 16:30 WIB
Suasana belajar seputar wayang kulit dan gamelan di Sanggar Seni Pedalangan Nurcahyo Sidorejo Godean.  (Sulistyanto)
Suasana belajar seputar wayang kulit dan gamelan di Sanggar Seni Pedalangan Nurcahyo Sidorejo Godean. (Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Kegiatan menggabungkan antara wisata dan edukasi/belajar pengetahuan baru biasa disebut edutrip. Sebagai contoh, belajar tentang wayang kulit dan gamelan.

Salah satu tempat biasa dijadikan ajang belajar seputar wayang kulit (pedalangan) serta gamelan, yaitu di Sanggar Seni Pedalangan Nurcahyo kawasan Kwagon Sidorejo Godean Sleman.

Menurut pendiri Sanggar Seni Pedalangan Nurcahyo, Sudarsono, pihaknya biasa pula bersinergi dengan sejumlah pihak untuk menggelar belajar bersama tentang wayang kulit dan gamelan.

Baca Juga: Kasus pelecehan finalis kontes kecantikan Miss Universe Indonesia, Polisi gelar perkara

“Hal ini sesuai dengan nama sanggar saya, Nurcahyo, yakni agar dapat memberikan cahaya, penerangan maupun manfaat kepada masyarakat luas,” ungkap Darsono, baru-baru ini.

Dicontohkan Darsono, pihaknya pernah bersinergi dengan Insanwisata.Kids dan Mainyuk melaksanakan acara belajar wayang kulit dan gamelan di Sanggar Nurcahyo.

Dari Sanggar Nurcahyo sendiri menurunkan tiga orang, yakni ia sendiri, Pandu Jalu Wicaksono (dalang muda) dan Eny Fatmawati Sudarini SSn (guru Seni Karawitan).

“Pengenalan tokoh-tokoh wayang, misalnya dari Pandawa Lima, Punakawan dan Kurawa serta garis besar karakternya. Bisa ditambah juga cerita singkat beberapa lakon pentas wayang kulit,” urai Darsono.

Baca Juga: Mantan Wakil Rektor Unila Heryandi meninggal di Lapas Rajabasa Kota Bandarlampung, ini penyebabnya

Tokoh Pandawa Lima, yaitu Yudhistira (Raden Puntadewa), Werkudara (Bima), Arjuna (Janaka), Nakula dan Sadewa. Lalu tokoh Punakawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.

Sedangkan tokoh Kurawa, misalnya ada Duryudana, Durmagati, Dursasana, Citraga, Dursilawati, Citramarma, Citraksi dan Citraksa.

Sedangkan Eny menjelaskan, jenis gamelan yang biasa dikenalkan kepada anak-anak, lalu praktik memainkan gamelan terutama gamelan yang biasa digunakan untuk pentas wayang kulit.

“Cara meletakkan gamelan juga seperti yang biasa saat pagelaran wayang kulit, misalnya gender berada di belakang dalang,” ungkap Eny.

Baca Juga: JK bertemu dengan SBY minggu lalu, ini yang dibahas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X