HARIAN MERAPI - Pesta minuman keras (miras) oplosan lima pria bersaudara warga Kowang, Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul, berujung petaka.
Konsumsi miras oplosan maut ini menyebabkan dua orang meninggal dunia serta tiga orang lainnya dirawat intensif di rumah sakit.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, ada lima korban dalam pesta miras oplosan ini, di mana dua orang di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Bocah 11 tahun di Bantul ditarik dan diperkosa tetangga di pekarangan rumah, korban trauma berat
"Benar memang ada kasus konsumsi miras oplosan di wilayah Jetis yang menyebabkan dua korban meninggal dunia. Kasus ini ditangani Polsek Jetis," kata Jeffry, Minggu (16/10/2022).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, lima bersaudara yg menjadi korban setelah mengonsumsi miras oplosan yakni MI (23), DK (24), KSH (42), ID (37) dan AD (21). Dua korban meninggal dunia dalam kasus ini adalah MI dan DK. Keduanya merupakan saudara sepupu.
Baca Juga: Heboh warga Bantul temukan orok di Pantai Parangkusumo, diduga dilahirkan 3 jam sebelum dibuang
Menurut keterangan, pesta miras lima bersaudara ini dilakukan pada Kamis (13/10) di wilayah Kowang, kemudian pada Sabtu (15/10) MI meninggal dunia, disusul DK yang menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (16/10).
Keduanya sempat mengalami koma dan dirawat intensif di rumah sakit namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Selain MI dan DK, juga ada tiga korban lain dalam pesta miras oplosan ini yakni KSH (42), ID (37) dan AD (21). Ketiganya hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Seorang warga Danurejan Jogja jadi korban pengeroyokan di JJLS Gunungkidul saat perbaiki motor
Terkait adanya kasus ini, Jeffry kemudian meminta dengan tegas agar masyarakat tidak mengonsumsi miras jenis apapun. Sebab, konsumsi miras berbahaya bagi kesehatan tubuh serta dapat memicu terjadinya tindak kriminalitas.
"Kami minta agar peristiwa ini menjadi pelajaran kita semua. Jauhi miras. Jangan mengonsumsi miras dengan alasan apapun karena sangat berbahaya," tegasnya. *