Sebetulnya masih banyak bentuk kegiatan lain yang bisa dilakukan tanpa harus mengabaikan keselamatan anak.
Karena itu pihaknya mendesak adanya sanksi tegas dari aparat penegak hukum agar kejadian serupa tidak terulang. Sekolah harus bertanggung jawab, mereka itu pihak penyelenggara.
"Jika akan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler silakan, tetapi kalau ada potensi kecelakaan sekecil apapun harus dihindari,” imbuhnya.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih SE MP terkait insiden tersebut mengunjungi rumah orang tua korban pasangan Supriyadi- Dewi Cahya warga Padukuhan Kamal, Kalurahan Wunung, Wonosari.
Baca Juga: AMPS minta DPRD Salatiga tegaskan sikap pasca Hak Angket, lanjut atau tidak?
Kedatangan Bupati Endah Subekti Kuntariningsih untuk menyampaiksn dukacita yang mendalam atas peristiwa tersebut.
Selanjutnya akan menjafikan bahan evaluasi kegiatan agar ke depan kasus ini tidak terjadi lagi.
Kedatangan bupati diterima keluarga Supriyadi- Dewi Cahya yang menjadikan peristiwa tersebut sebagai musibah. Dari itu pihaknya juga tidak akan melakukan tuntutan apapun.
Sebagaimana diberitakan kasus yang menimpa GS seorang siswa Kelas 2 SDN Kamal, Wonosari bermula saat pihak sekolah menyelenggarakan Outbond di sungai.
Baca Juga: KPID Jakarta: Kasus Trans7 momentum perkuat peran media, bukan sekadar mengejar viralitas
Kegiatan susur sungai ini menugaskan siswa mencari daun mengandung obat.
Namun kegiatan sudah usai korban tidak pulang. Saat dicari ternyata tewas tenggelam di sungai. (Pur)