"Kalau dari awal dikasih tahu, pasti tidak akan saya izinkan karena anak saya itu tidak bisa berenang," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati MM membenarkan adanya laporan siswa tenggelam saat mencari daun tanaman obat-obatan.
Dari laporan pihak sekolah bshwa kegiatan itu bukan outbound.
Setelah mengikuti kegiatan pramuka mencari daun obat-obatan dalam perjalanan menuju sekitar sungai.
Baca Juga: Dukung Kreativitas Gen Z, Nadia Muna Borong Baju dan Roti Hasil Karya SMKN 2 Temanggung
Pencarian daun obat tersebut, berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB.
Saat dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam kondisi meninggal tenggelam di sungai sekitar pukul 20.00 WIB.
Nunuk belum mengetahui secara detail penyebabnya dan memastikan pihaknya telah melakukan penelusuran lebih jauh.
Sementara Jogja Police Watch (JPW) mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya GS, siswa kelas II SD di Gunungkidul tersebut.
Polisi harus segera melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian dari pihak sekolah atau penyelenggara kegiatan.
Jika memang ditemukan adanya unsur kelalaian dalam kegiatan outbound di tepi sungai serta melibatkan siswa kelas II SD dan minim pengawasan, maka harus ada pihak yang bertanggung jawab secara hukum atas peristiwa ini.
Kematian seorang anak dalam kegiatan sekolah tidak bisa sekadar disebut musibah tanpa penegakan hukum.
Harus ada pihak yang bertanggung jawab secara hukum atas peristiwa ini.