Pria ini nekad, bobol konter handphone di Godean Sleman demi nikahkan anaknya

photo author
- Kamis, 14 Maret 2024 | 19:25 WIB
Pelaku dan barang bukti saat diamankan di Polresta Sleman  (Foto : Samento Sihono)
Pelaku dan barang bukti saat diamankan di Polresta Sleman (Foto : Samento Sihono)

HARIAN MERAPI - Berdalih butuh uang untuk menikahkan anaknya, JM (46) warga Tangerang, Banten, IK (45) warga Bogor dan MR (41) warga Tangerang Banten, nekat membobol konter handphone di Godean Sleman.

Selain ketiga pelaku, polisi juga meringkus Ny IR (45) warga Bogor, sebagai penadah barang curian. Saat ini polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap seorang pelaku BU yang berhasil melarikan diri.

Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Risky Adrian SIK mengatakan, dari pengungkapan itu, polisi mengamankan barang bukti 260 handphone, linggis, bor listrik, mesin gerinda listrik, bor manual dan tang potong.

"Ketiga pelaku kita amankan di Jawa Barat. Dua orang pelaku berinisial JM dan IK terpaksa kita lumpuhkan dengan tembakan karena berusaha kabur saat akan dilakukan penangkapan," kata Risky, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga: Wakil Wali Kota Salatiga 2011-2016 dan 2017-2022 melenggang ke Senayan

Dijelaskan, kasus itu berawal dari sebuah toko di wilayah Godean Sleman telah kehilangan sebanyak kurang lebih 266 handphone berbagai macam jenis. Total keseluruhan handphone itu mencapai Rp 672 jutaan.

Dalam melancarkan aksinya, lanjut Risky komplotan pelaku ini mereka hampir selalu menggunakan modus yang sama. Yakni pelaku merusak pintu atau menjebol tembok untuk bisa masuk ke dalam rumah.

"Modusnya tetap dia membongkar pintu kalau tidak bisa baru membongkar tembok dengan peralatan yang sudah dipersiapkan," jelasnya.

Bermodal linggis, bor, dan gerinda, mereka bisa menjebol tembok rumah dan brankas di Godean dalam waktu singkat. Selain itu, para pelaku berbagai tugas agar aksi mereka bisa mulus tanpa diketahui.

Baca Juga: Sekjen DPR Indra Iskandar dan sejumlah PNS Setjen DPR diperiksa KPK

"Saat melancarkan aksinya, para pelaku juga membuang rekaman CCTV di lokasi kejadian agar tidak mudah ditangkap," ucapnya.

Berdasarkan analisa, dari modus yang unik yaitu menjebol dinding dan menjebol brankas. Pelakunya tentu sudah sering bermain. Karena menjebol dinding dan membongkar brangkas tidak mudah dilakukan.

Mendapat informasi itu, polisi bergerak cepat dengan penyelidikan di lapangan. Hasilnya polisi mendapatkan informasi adanya transaksi handphone dalam jumlah yang banyak, akhirnya polisi mendatanginya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, ponsel curian dijual Rp 1 juta per unit. Diketahui juga bahwa ketiganya telah beraksi di 18 tempat lain. Selain di Yogya, mereka beraksi di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Baca Juga: Menakar Isu Pilwakot Salatiga 2024. Apa yang dicari? Gaji atau power kekuasaan lokal?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X