HARIAN MERAPI - Isu pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota (Pilwakot) Salatiga 2024 mulai menjadi perbincangan hangat warga di Salatiga.
Pilwakot Salatiga bakal digelar November 2024 serentak. Lalu para calon nanti yang maju dan diusung oleh partai politik apa yang dicari? Gaji ataukah power kekuasaan.
Sebenarnya berapa gaji resmi Wali kota dan Wakil Wali kota Salatiga sesuai dengan aturan yang diterima setiap bulan?
Dari sumber di Pemkot Salatiga, gaji per bulan Walikota Salatiga tidak lebih Rp 8 juta, sedangkan Wakil Wali kota gaji resminya tidak lebih Rp 7 juta.
"Para calon yang maju Pilwakot Salatiga apa yang dicari, gajinya resmi paling hanya Rp 8 juta per bulan. Terus apa yang dicari?," ujar sumber di Salatiga, Jawa Tengah.
Warga di Kota Salatiga kasak kusuk dengan pembicaraan sejumlah nama yang diprediksi bakal maju sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Salatiga 2024.
Disebut-disebut ada nama mantan Pj Wali kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi, kemudian ada nama Kolonel Haryono, ada nama mantan Wakil Wali kota Salatiga, Muh Haris dan nama istri mantan Wali kota Salatiga, Titik Kirnaningsih dan terakhir juga muncul nama baru Lukman Hakim yang kini fotonya mulai marak dipasang beberapa pojok Kota Salatiga.
Lagi-lagi sebagian warga bertanya apakah yang dicari?. Atau nanti benar benar berpikir untuk rakyat Salatiga?
Baca Juga: Mengapa SYL dijadikan tersangka, begini menurut pengacaranya
Politik adalah politik, kepentingan perebutan kekuasan termasuk Pilwakot Salatiga menjadi tujuan untuk mempengaruhi warga pemilih agar mencoblos di antara nama-nama yang nanti bakal maju di Pilwakot Salatiga.
Terkait dengan Pilwakot Salatiga ini, Muh Haris yang juga mantan Wakil Wali kota Salatiga dua periode 2011-2016 dan 2017-2022 mengungkapkan dirinya lebih akan ke Senayan menjadi anggota DPR RI karena mengemban amanah pemilihnya di Kota Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.
"Saya akan bekerja untuk menjalankan amanah warga yang mempercayakan saya di DPR RI pada Pemilu Februari 2024 lalu. Masih banyak calon yang baik memimpin Salatiga ke depan," kata Muh Haris kepada wartawan ketika ditanya soal Pilwakot Salatiga 2024.
Di Medsos juga muncul lembaga survei mengukur dan menakar nama atau sosok yang layak maju sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Salatiga.
Warga Salatiga kini harus bersikap jernih dan bijak dalam menghadapi mulai maraknya isu Pilwakot Salatiga 2024 yang mulai digulirkan untuk 'tes ombak' di Salatiga.
Politik tetap ada kepentingan. Lagi lagi rakyat pemilih akan jadi obyek perebutan kekuasaan dan tentu rakyat harus jeli dalam mengikutinya dan jangan terjebak politisasi. *