pendidikan

STP AMPTA Yogyakarta wisuda 222 sarjana, sarjana terapan dan diploma di Royal Ambarrukmo

Senin, 8 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Prosesi Wisuda Program Sarjana, Sarjana Terapan dan Ahli Madya dari Prodi Pariwisata, Prodi Usaha Perjalanan Wisata, Prodi Pengelolaan Perhotelan dan Prodi Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA Yogyakarta di Royal Ambarrukmo, Sabtu (6/8/2022). (Suhardi )

 

HARIANMERAAPI.COM - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA Yogyakarta menggelar wisuda Sarjana, Sarjana Terapan dan Diploma periode Genap 2021/2022 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (6/8/2022).

STP AMPTA Yogyakarta kali ini mewisuda 222 wisudawan/wisudawati dari Prodi Pariwisata, Prodi Usaha Perjalanan Wisata, Prodi Pengelolaan Perhotelan dan Prodi Perhotelan.

Ketua STP AMPTA Yogyakarta Drs Prihatno MM dalam sambutannya menyatakan, sebuah gelar baru dari STP AMPTA merupakan bentuk pengakuan terhadap kompetensi baru yang telah diraih.

Baca Juga: Desa Wisata Tepus raih 50 besar ADWI, Sekolah TInggi Pariwisata AMPTA Yogya ikut bangga

Menyertai gelar baru tersebut, mengemban tanggung jawab satu tingkat lebih tinggi daripada sebelumnya dalam memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

“AMPTA harus mampu mentransformasikan pendidikan untuk mewujudkan SDM yang berdaya saing global. Hal ini merupakan komitmen AMPTA sebagai salah satu perguruan tinggi bermutu di Indonesia yang mampu menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menerapkan nilai-nilai keunggulan bidang pariwisata yang berdaya saing internasional,” papar Prihatno.

Baca Juga: Challenge Malaikat Maut Viral di TikTok, Peneliti UGM: Stop Bikin Konten Medsos Berujung Maut!

Prihatno mengungkapkan, AMPTA juga berupaya memperkuat sinergitas bidang-bidang keunggulan agar mampu untuk senantiasa memperbarui pengetahuan di berbagai sisi dan melakukan inovasi untuk menjawab permasalahan di masyarakat dan turut berkontribusi dalam merespon permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Ketua Yayasan Pendidikan Karya Sejahtera (YPKS), H Parsidi AMd SSos MM mengungkapkan, pada era digital sekarang ini kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah mengacaukan kelanggengan pekerjaan (pekerjaan lama hilang, berganti pekerjaan baru).

“Berdasarkan pendapat banyak pakar, pekerjaan yang berbasis pemikiran dan analisis akan kekal, tetapi pekerjaan yang berbasis hafalan, teknis dan prosedural akan hilang. Dunia pendidikan saat ini menghadapi fenomena baru yang harus dijawab. Berbeda dengan yang lalu, kebijakan pendidikan tinggi sekarang wajib memperhatikan 3 kata kunci yakni competition, compatibility dan multiletercy,” jelas Parsidi.

Baca Juga: 7 dokter lulusan UMY disumpah, ketua IDI DIY: Junjung kehormatan diri dan jaga profesionalitas

Menurut Parsidi, Competition artinya pendidikan harus mampu bersaing baik secara nasional, regional maupun global. Kemudian Compatibility, bahwa SDM yang dihasilkan bisa cocok, selaras (tidak timpang) dengan SDM bangsa-bangsa lain di dunia. Sedangkan Multiletercy artinya Perguruan Tinggi mesti membelajarkan banyak kecakapan kepada peserta didik.

Dalam wisuda kali ini wisudawan/wisudawati yang berhasil meraih The Best ada 4 orang yakni Delfiana Rinjani dari Prodi Pariwisata dengan IPK 3.91, Hotmaria Krisdayanti Sagala dari Prodi Usaha Perjalanan Wisata dengan IPK 3.89, Kiki Anantha Charisma Putri dari Prodi Pengelolaan Perhotelan dengan IPK 3.92 dan Bima Dwi Cahyanto dari Prodi Perhotelan dengan IPK 3.88. *

Tags

Terkini