Pada hari pertama pelatihan, hadir pelbagai narasumber untuk mengisi gelar sharing session.
Mulai dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT); Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Bank Jateng, dan Lokadata.
Pelatihan ini juga diramaikan dengan lapak dari beberapa BUMDes dampingan PT Djarum, dalam tajuk “Lapak BUMDes Kudus”.
Terdapat enam BUMDes di Kudus, yakni yakni berasal dari Desa Pedawang Kecamatan Bae, Tumpangkrasak (Jati), Panjang (Bae), Wonosoco (Undaan), Krandon (Kota), dan Japan Kecamatan Dawe.
BUMDes tersebut menjajakan produk-produk unggulan masing-masing.
“Gelaran Lapak BUMDes Kudus ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami agar para pelaku BUMDes di Kota Kretek semakin bersemangat mengembangkan bisnisnya,” kata, Senior Manager Corporate Affairs PT Djarum, Purworno Nugroho, Jumat (10/2/2023).
PT Djarum telah memulai program pengembangan BUMDes di Kabupaten Kudus semenjak 2019.
Perusahaan terbesar di Indonesia ini percaya, BUMDes akan menjadi salah satu aktor strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa.
Percaya dengan kolaborasi, PT Djarum pun menggandeng pelbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk mendorong suksesnya program ini.
Untuk kalangan pemerintah, PT Djarum menggandeng Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas PMD, dan tenaga pendamping profesional desa dari Kemendes PDTT.
Sementara dari pihak swasta, menggandeng Blibli.com, PT Pos, ICON+, PT Albitec, serta Bank Jateng pun ikut membantu program ini. *