HARIAN MERAPI – Setelah tak melanjutkan bekerja di Jepang, warga Gamping Sleman, Arma Hani Kuncoro, memilih untuk menerjuni usaha perikanan sejak Agustus, tahun lalu.
Apalagi ia juga termasuk pengantin baru, sehingga semakin mantap untuk tak melanjutkan bekerja di luar negeri dan menjalani usaha perikanan.
Sebelum memilih usaha perikanan dengan memelihara ikan gabus maupun gurame Padang, Hani banyak belajar dahulu seperti lewat internet.
Baca Juga: Pria tanpa identitas ditemukan tewas di Gumuk Pasir Parangtritis, ada tanda-tanda kekerasan
“Informasi kolam menggunakan terpal, untuk mendapatkan bibit ikan gabus maupun gurame Padang dan cara pemeliharaannya, banyak saya peroleh dari internet,” jelas Hani, belum lama ini.
Menurutnya, bibit ikan gabus yang dibeli mayoritas dengan harga Rp 2.000 per ekor.
Dalam satu kolam terpal diisi rata-rata 1.000 ekor ikan gabus. Ketika sekilo sudah berisi antara delapan sampai lima ekor, sudah dapat dipasarkan atau sudah layak konsumsi.
“Dari bibit sampai ukuran konsumsi, menurut penjual bibit ikan gabusnya dan saya membaca beberapa sumber biasa membutuhkan waktu enam sampai tujuh bulan,” papar Hani.
Baca Juga: Viral Penerjun TNI Mendarat di Rumah Warga Jagakarsa Jaksel, Ini Penjelasan Polisi
Salah satu kolam ikan gabus, lanjutnya, sudah ada yang mendekati ukuran konsumsi.
Ia sangat berharap, ikan gabus yang sudah ukuran konsumsi mudah terjual.
Selain dapat dijadikan sebagai menu masakan, ada pula yang memproses ikan gabus menjadi wujud kapsul atau obat herbal.
Ketika dimasak dengan dipadu aneka bumbu/rempah-rempah, misalnya dibuat sop, mangut, tongseng atau bahkan cukup digoreng saja mampu memberi cita rasa dengan tekstur khas pula.
Baca Juga: Kelelahan Ngayuh Sepeda, Kakek Meninggal di Kamar Pijat Akibat Serangan Jantung
