Khususnya kandungan protein yang tinggi pada ikan gabus, menjadikan daging ikan ini sebagai asupan menyehatkan sumber albumin, sehingga banyak dicari atau dikonsumsi penderita albumin rendah.
Bahkan ketika rutin mengkonsumsi olahan ikan gabus, diyakini dapat membantu mempercepat sembuhnya luka, antara lain luka bakar, pasca operasi hingga luka karena terjatuh.
Termasuk pula dapat membantu menjaga imunitas tubuh secara alami.
“Seiring perkembangan teknologi, berbahan ikan gabus dapat pula diproses menjadi wujud serbuk lalu dimasukkan cangkang kapsul, dieksrak sampai dijadikan bahan membuat minyak ikan gabus,” terangnya.
Baca Juga: Bupati Sleman raih penghargaan Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat
Ditambahkan Hani, pada awal-awal ia memelihara ikan gabus banyak yang mati.
Ia memperkirakan pula karena cuaca ekstrem, yakni kadang curah hujan tinggi, kadang pula panas menyengat saat siang hari.
“Penting diingat, kolam untuk memelihara ikan gabus bagian atasnya harus diberi jaring, sebab ikan ini pandai melompat, apalagi saat turun hujan pada malam hari,” bebernya.
Sedangkan gurame Padang, sebut Hani, sering dijadikan sebagai ikan hias.
Kekhasannya antara lain warna sisiknya kuning kemerahan, bahkan ada pula kuning mendekati putih. Selain itu, gurame Padang punya gerakan-gerakan khas saat diberi pakan.
Namun, sebagian lebih senang pula berada di dalam air alias hanya kadang-kadang saja muncul di permukaan kolam.
Selain gurame Padang, jenis gurame blorok juga cocok dijadikan ikan hias. Perpaduan sejumlah warna seperti hitam, kemerahan, putih maupun kekuningan menjadikan kekhasan tersendiri.
Baca Juga: Tebak-tebakan vonis Fedy Sambo, akankah dihukum mati ?
“Baik daging gurame blorok maupun Padang juga enak dimasak seperti jenis gurame biasa,” ungkap Hani. *