Bupati Gunungkidul kunjungi padukuhan di pelosok perbatasan untuk menyerap aspirasi

photo author
- Jumat, 16 September 2022 | 16:55 WIB
Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan bantuan sembako kepada warga saat kunjungi padukuhan di perbatasan.  (Bambang Purwanto)
Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan bantuan sembako kepada warga saat kunjungi padukuhan di perbatasan. (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Bupati Gunungkidul Sunaryanta melakukan kunjungan ke Pedukuhan Sriten, Kalurahan Pilangrejo, Kapanewon Nglipar.

Padukuhan yang dikunjungi Bupati Gunungkidul tersebut merupakan salah satu padukuhan yang tertinggi dan pelosok di wilayah perbatasan DIY-Jawa Tengah.

Kunjungan Bupati Gunungkidul tersebut dilakukan agar dapat secara langsung mengetahui bagaimana kondisi masyarakatnya.

Baca Juga: Ketahuan curi motor, tersangka pencurian sepeda motor bonyok dihajar warga di Seyegan Sleman, ini kronologinya

"Sebab paling tidak saya nantinya bisa tahu apa yang harus dilakukan pemerintah terhadap masyarakat ke depan," kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta Jumat (16/9/2022).

Akses menuju Padukuhan Sriten dan Ngangkruk yang masuk wilayah Pilangrejo dan Pedukuhan Pringombo di wilayah Kalurahan Natah terbilang sulit.

Kesulitan akses menuju wilayah ini sulit karena kondisi geografis yang sangat terjal. Menurut Sunaryanta, kondisi seperti ini dirasakan oleh sebagian besar wilayah utara Gunungkidul.

Makanya perlu ada dukungan lewat perbaikan infrastruktur agar bisa mendongkrak kehidupan masyarakat setempat. Dalam upaya membangun daerah pihaknya akan berusaha secara berimbang antara kawasan utara dan selatan.

Baca Juga: Kisah nyata mahasiswa Jogja setubuhi sepupunya yang berusia 17 tahun, 2 kali diajak ke hotel berujung penjara

"Paling tidak wilayah utara bisa setara dengan wilayah tengah dan selatan agar lebih maju," imbuhnya.

Bupati Sunaryanta menambahkan bahwa di tempat tersebut telah dibangun Embung Batara Sriten yang perlu dipromosikan lebih gencar sebagai destinasi wisata.

Embung Sriten ini berada di puncak bukit yang menawarkan pemandangan yang luas. Pihaknya berharap masyarakat setempat juga memberikan kontribusi untuk bisa memajukan daerahnya.

Salah satunya lewat tradisi gotong royong. "Gotong royong ini yang jadi kekuatan masyarakat untuk tetap bisa bertahan dan berkembang," ucapnya.

Baca Juga: Tradisi membuat kue apem di bulan Ruwah, 'leluhur' hanya mau makan sesaji buatan sang istri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X