Diduga keracunan MBG, 19 siswa SD dan SMP di Semin Gunungkidul dilarikan ke Puskesmas

photo author
- Rabu, 17 September 2025 | 14:20 WIB
ilustrasi keracunan makanan (foto/pixabay)
ilustrasi keracunan makanan (foto/pixabay)

HARIAN MERAPI — Sembilan belas siswa Sekolah Dasar dan SMP di Kapanewon Semin, Gunungkidul yang diduga keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini sudah berangsur sehat kembali dan telah bersekolah.

Terkait dengan dugaan keracunan MBG tersebut, Dinas Kesehatan Gunungkidul telah melakukan penyelidikan epidemiologis.

Sisa makanan telah dijadikan sampel dan sudah dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta.

Baca Juga: Polda DIY Bebenah Pasca Kerusuhan yang Akibatkan Kerusakan Bangunan dan Peralatan

"Benar tidaknya mereka sakit akibat dugaan keracunan kami menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono.

Berdasarkan laporan mengatakan, jumlah total yang mengalami keluhan sakit setelah menyantap MBG ada ada 19 siswa yang dengan rincian sebanyak 15 siswa berasal dari siswa SD dan sebanyak 4 siswa SMP mereka itu terdiri dari 6 anak laki-laki dan 15 anak perempuan.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, gejala keracunan di antaranya mengalami demam, mual, pusing hingga muntah-muntah.

Meski sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Semin 1, para korban sudah dinyatakan sembuh pada Selasa (16/9/2025). "Secara umum sudah membaik dan mereka juga sudah kembali masuk sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga: Ini rekomendasi dokter untuk orang tua yang punya anak alergi makanan

Peristiwa terjadinya dugaan keracunan terjadi beberapa saat setelah mereka menyantan makanan bergizi gratis di sekolahnya. Satu demi satu mereka mengaku pusing, demam dan bahkan sakit perut dan muntah-muntah hingga jumlah siswa mencapai 19 orang.

Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas I Semin. Ke 19 siswa tersebut seluruhnya menjalani pengobatan dengan rawat jalan. Sehari setelah mendapat pengobatan seluruh siswa kembali sehat dan seluruhnya sudah masuk sekolah.

Untuk kepastiannya, juga sudah ada pemeriksaan sampel makanan sisa yang diambil oleh tim penyelidik epidimiologis di lapangan.

“Sampel makanan yang diambil yakni nasi, tumis wortel, melon, semur tahu, ayam karage dan minuman dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi [SPPG] di Semin,” katanya. (Pur) *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X