HARIAN MERAPI - Luapan banjir sungai bawah tanah memicu terjadinya fenomena air dua warna di Pantai Baron, Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul dalam seminggu terakhir dan menarik perhatian wisatawan.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II d DIY di Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan banjir sungai bawah tanah itu terjadi sejak Senin (24/11/2025) pagi.
Luapan banjir sungai bawah tanah ini terjadi sebagai dampak hujan deras di wilayah utara.
Baca Juga: Pembebasan Direktur Utama PT ASDP periode 2017–2024 Ira Puspadewi tunggu salinan keppres
Fenomena air laut dua warna ini terjadi karena intensitas curah hujan tinggi.
"Aliran banjir yang bermuara di Pantai Baron menciptakan fenomena air dua warna biasa terjadi di musim penghujan," katanya, Rabu (26/11/2025).
Fenomenaair laut dua warna tersebut biasanya berlangsung dua hingga tiga hari, asalkan tidak ada hujan susulan.
Kalau cuaca cerah, dalam tiga hari air banjir akan menghilang.
Baca Juga: Ditemukan beberapa pelanggaran dalam pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik, ini di antaranya
Fenomena ini menjadi daya tarik wisatawan terutama jika curah hujan terus terjadi fenomena dua warna ini bisa bertahan lebih lama.
Saat ini, wisatawan yang ingin ke Pantai Baron harus menyeberang menggunakan perahu.
Aliran sungai bawah tanah yang mengarah ke timur membuat kawasan pantai terpisah, mirip sebuah pulau atau yang dikenal warga setempat sebagai gumuk pasir dadakan.
Baca Juga: Erick Thohir Percaya Nova Arianto Sosok Tepat Latih Timnas U-20 Indonesia
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan di Pantai Baron maka Tim SAR meningkatkan pengamanan dari reguler ke skala prioritas yang lebih fokus untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut.
