Festival Budaya Ndesa Kluthuk di Karangmojo Gunungkidul Mampu Geliatkan Potensi Budaya dan UMKM

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 18:00 WIB
Mbah Gito.  (Teguh Priyono)
Mbah Gito. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Festival Budaya Ndesa Kluthuk (FBNK) 2025 yang sukses digelar 2 hari pada Sabtu-Minggu (18-19/10/2025) lalu, di Joglo Tri Yaksa Mbah Gito, Dusun Karanglor, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul ternyata mampu mendongkrak partisipasi masyarakat sekitar terkait seni budara dan UMKM yang ada di Bejiharjo.

Hal itu diungkap Mbah Gito sebagai inisiator kegiatan yang digarap kolarasi dengan Jaringan Masyakat Budaya Nusantara (JMBN) besutan Ki Priomustiko, Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Himpunan Mahasiswa Arkeologi (Hima) UGM serta melibatkan Karang Taruna dan Pamong Kalurahan Bejiharno, Karangmojo Gunungkidul.

Menurut Sugito (75), pelaksanaan FBNK 2025 berjalan lancar dan meriah, selain dibuka oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, banyak para tokoh dan pemerhati budaya yang turut hadir memeriahkan festival yang baru kali pertama digelar ini.

Baca Juga: Perbaiki IQ Masyarakat Indonesia Lewat MBG, Zulhas Sebut Kemampuan SDM Bersaing Secara Global

"Manfaatnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat luas baik di Karangmojo dan Gunungkidul juga DIY bahkan luar daerah," tutur pemilik Warung Bakmi Jowo Mbah Gito saat ditemui di warungnya di kawasan Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta Jumat (31/10/2025) malam.

Peran serta masyarakat sedemikian antusias sehingga selain mampu menampilkan banyak potensi seni budaya di Gunungkidul ternyata dari kegiatan itu mampu menggeliatkan potensi ekonomi masyarakat sekitar dan menggerakan UMKM masyarakat sekitar.

"Untuk itu Simbah berharap untuk tahun depan FBNK 2026 masih bisa dilaksanakan di Karanglor Bejiharjo," katanya.

Diakuinya biaya pelaksanaan FBNK 2025 masih ditanggungrenteng oleh inisiator, JNBN, IAAI serta sponsor dan donatur sedangkan dari pemerintah belum dapat terlibat dalam pembiayaan.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 2,5 Kilometer ke Arah Barat Daya

"Untuk bisa dibantu pemerintah memang harus lebih awal dipersiapkan. Karena kemaren itu panitia terbentuk bulan Juli dan pelaksanaan bulan Oktober. Hanya empat bulan," urai Mbah Gito.

Bagi Mbah Gito jika nantinya FBNK ini menjadi event tahunan yang menjadi agenda budaya serta dapat membantu peningkatan bergeraknya pariwisata di Gunungkidul dan DIY mungkin pelaksanaannya dapat berpindah ke daerah lainnya.

Dalam pandangan Mbah Gito, seni dan budaya Ndesa Kluthuk itu merupakan kehidupan masyarakat desa yang prasaja, jujur, memiliki karakter rendah hati, bekerja keras, tepasalira serta tolong menolong dalam gotong royong.

Baca Juga: PB XIII akan Dimakamkan di Imogiri, Keraton Yogyakarta Hentikan Gamelan dan Pentas Srimanganti

"Lha zaman sekarang, itu sudah banyak ditinggalkan dan generasi muda saat ini hampir tidak lagi mengenalnya. Maksud Simbah adanya festival ini bisa mengenalkan lagi kehidupan ndesa kluthuk pada anak muda," urai Mbah Gito.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X