Ini rekomendasi dokter untuk orang tua yang punya anak alergi makanan

photo author
- Rabu, 17 September 2025 | 12:00 WIB
Para siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap dengan lahap makanan yang dibagikan dalam ujicoba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (20/1/2025).  (ANTARA/M Dayat)
Para siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap dengan lahap makanan yang dibagikan dalam ujicoba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (20/1/2025). (ANTARA/M Dayat)



HARIAN MERAPI - Orang tua harus bisa menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan makan bagi anak yang mengalami alergi makanan.


Dokter mengingatkan orang tua untuk memberi makanan yang tepat untuk anak yang memiliki potensi alergi makanan.


Dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Endah Citraresmi, Sp.A, Subsp.A.Im(K) membagikan rekomendasinya bagi orang tua yang memiliki anak dengan potensi alergi makanan.

Baca Juga: Pelestari Cagar Budaya Rehabilitasi Benteng Keraton Kartasura Dimulai

Menurut dokter Endah apabila anak mengalami gejala yang dicurigai diakibatkan oleh alergi makanan, ada baiknya orang tua menghentikan pemberian makanan tersebut.

"Jadi hentikan dulu bahan makanan terkait, dan kemudian lihat gejala yang ada. Apakah membaik dengan sendirinya? Kalau memang tidak membaik dan perlu bantuan tenaga kesehatan silahkan langsung segera ke IGD. karena kalau tidak ditangani mungkin anaknya menderita," kata dokter Endah dalam webinar yang diikuti, Selasa.

Pada anak yang menderita alergi makanan biasanya ada gejala penyakit yang timbul baik itu pada kondisi kulit, pencernaan, maupun pada saluran nafas.

Ada dua reaksi yang mungkin timbul yaitu reaksi cepat yang biasanya terjadi satu jam setelah paparan makanan dan reaksi lambat yang terjadi setelah lebih dari dua jam anak terpapar makanan.

Beberapa reaksi cepat dari alergi makanan yang timbul biasanya kulit kemerahan, gatal, biduran (urtikaria), bengkak pada bagian bibir atau kelopak mata (angioderma), muntah, nyeri perut, hingga anafilaksis.

Baca Juga: Tahukah Anda faktor yang mempengaruhi kualitas sperma, simak penjelasan dokter

Sementara reaksi tipe lambat dari alergi makanan yang timbul biasanya kulit kering disertai gatal-gatal dan kemerahan (dermatitis atopik), diare, BAB berdarah, muntah, nyeri perut dan biasanya semua ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Dokter Endah menjelaskan apabila gejala-gejala yang mungkin timbul akibat alergi makanan pada anak disertai dengan kondisi lain seperti sesak nafas, dehidrasi, dan penurunan kesadaran maka itu artinya anak perlu segera dibawa ke IGD.

"Selain itu, apabila anak terlihat sangat terganggu, gelisah, misalnya gatal-gatal sampai tidak bisa tidur itu harus ke IGD atau konsultasi langsung ke dokter," katanya.

Dokter yang juga bagian dari Bidang Ilmiah Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI itu mengatakan apabila gejala yang ada dapat membaik maka orang tua dapat membuat catatan khusus atau food diary.

Baca Juga: Semarakkan HUT ke-130, BRI gelar “Creator Fest 2025”, inilah ajang kreativitas masyarakat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X