HARIAN MERAPI - Prof Dr Abdul Mu'ti mengaku heran, baru satu bulan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), namun sudah sudah ada warga ranting Muhammadiyah yang mengkritik.
"Kok bisa dengan pedenya mengkritik saya. Tapi ya tidak apa-apa, saya senang dikritik. Kalau dipuji terus, saya malah bingung. Dengan kritikan saya bisa lebih bijak mengambil ide baru dan memperbaiki kinerja. Silahkan kritik saya. Tapi mohon juga, jika ada kebijakan saya yang baik, harap didukung," tuturnya saat menghadiri Tabligh Akbar Milad Muhammadiyah ke-112 di Sukolilo, Pati, Sabtu (30/11/2024).
Kegiatan juga dihadiri ratusan tokoh Muhammdiyah dan masyarakat Pati.
Baca Juga: Khamim Zarksih Putro: Korupsi terjadi karena manusia tidak mampu bawa sifat Amanah dalam kehidupanya
Abdul Mu'ti menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subiyanto bersama ketum PP Muhammdiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi sepakat negara maju adalah yang memiliki pendidikan yang maju.
"Jika ingin memakmurkan negara, maka perbaikilah pendidikan rakyat," tegasnya.
Oleh karen itu Abdul Mu'ti menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di daerah.
"Kita harus memastikan tidak ada anak yang putus sekolah. Muhammadiyah dengan jaringan pendidikannya yang luas dapat menjadi mitra strategis dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah jamin transportasi nasional siap hadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Sebelumnya, Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko mengungkapkan bahwa Milad Muhammadiyah selalu menjadi momentum penting/
Pasalnya, kata dia, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar telah berkontribusi luar biasa di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga dakwah.
Sujarwanto menambahkan, Muhammadiyah telah menjadi garda terdepan dalam membawa perubahan umat melalui dakwah dan semangatnya dalam ber-fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan-red).
“Kehadiran Muhammadiyah di Pati telah membantu membangun masyarakat yang religius, berpendidikan, dan berkeadaban mulia," pungkasnya. (*)