HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri, tradisi membuat kue apem di bulan Ruwah,
Ternyata 'leluhur' hanya mau makan sesaji buatan Bu Sujak alias sang istri sendiri.
Sudah menjadi tradisi turun-temurun, setiap bulan Ruwah, Bu Sujak tidak pernah lupa membuat kue apem.
Plus ketan serta kolak ubi jalar dan pisang raja.
Bukan untuk dimakan sekeluarga, tetapi untuk ‘sesaji’ leluhurnya yang sudah meninggal dunia.
Terlebih buat Pak Kardin, suami Bu Sujak yang sangat dicintainya semasa masih hidup.
Dulu, Pak Kardin adalah penyuka berat kuwe apem.
Bukan apem sembarang apem, namun kue apem khusus yang dibuat sendiri oleh Bu Sujak, istri tersayangnya.
Memang, kepiawaian Bu Sujak dalam mengolah kuwe apem, sulit tertandingi oleh siapa pun.
Kala itu sudah memasuki bulan Ruwah. Sibuk dengan urusan bisnisnya, Bu Sujak sampai lupa.
Sudah tanggal duapuluh empat bulan Ruwah, belum membuat kuwe apem, ketan dan kolak untuk sajian leluhurnya.
“Mau bikin apem, ketan, dan kolak kok tidak sempat. Biarlah, aku beli apem di pasar saja.
Ketan dan kolaknya beli di warung Mbok Atmo”, ujar Bu Sujak dalam hati.