Cerita Mistis Pengantar Roti Muter-muter Mencari Pemesan Kue Makanan, Ternyata Alamat yang Dituju Sebuah Makam

photo author
- Jumat, 28 Januari 2022 | 16:00 WIB
 Parjo hanya berputar-putar saja di sekitar makam. (Ilustrasi Pramono Estu)
Parjo hanya berputar-putar saja di sekitar makam. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Parjo pekerjaannya kurir di sebuah toko roti. Karena menyadari ia hanya lulusan Sekolah Dasar, maka pekerjaan sebagai pengantar roti ia jalani dengan suka cita penuh syukur. Namun sekali waktu ia pernah mengalami cerita mistis.

Juragannya sangat baik dengannya. Kebaikan Juragannya dikarenakan Parjo dalam bekerja tekun serta rajin. Ia dengan ikhlas mau mengerjakan pekerjaan lain, tidak hanya mengantar pesanan kue makanan saja.

Jika hantarannya dekat ia lakukan dengan sepeda onthel, dan jika jauh biasanya memakai sepeda motor. Bahkan jika yang diantar banyak Parjo pun mahir menyetir mobil, sehingga mengantar pesanan yang banyak memakai mobil.

Baca Juga: Cerita Misteri Penampakan Perempuan Berbaju Putih di Atas Vespa Kuno di Gudang Rumah Kontrakan

Laris, memang toko roti “LARIS” sesuai dengan namanya memang laris, baik yang beli di toko maupun pesanannya. Apalagi menjelang Lebaran, banyak sekali pesanan, sehingga ada beberapa tenaga tambahan yang dipekerjakan.

Parjo pun bekerja ekstra, dan karena banyak yang diantar biasanya sebelum Parjo berjalan untuk mengantar, ia senantiasa meneliti alamat-alamat tujuan, agar bisa menentukan arah hantaran, mendahulukan yang paling dekat.

Tumpukan pesanan yang terakhir ditaruh paling bawah agar tidak susah juga untuk mengeluarkan dari krondho yang ditempatkan di goncengan motor.

Hantaran terakhir Parjo berangkat jam limaan, ada sekitar dua puluhan pesanan, dan sudah ditata sesuai urutan alamat. Yang terakhir ia mengantar di wilayah Ndhung Pring Bantul.

Baca Juga: Hati-hatilah dengan Fitnah karena Termasuk Dosa yang Tak Terampuni Oleh Allah SWT

“Ini terakhir karena jauh, dan aku pulang sekalian,” pikir Parjo yang bertempat tinggal di Bantul.
Maka ketika berangkat ia sekalian pamit kepada Juragan jika nanti langsung pulang.

Namun sehabis Isya, ternyata Parjo belum sampai rumah. Kakak Parjo mencoba ke toko roti menanyakan. “Seharusnya sudah,” ungkap Juragannya. “Karena terakhir di daerah Bantul, tadi sekalian pamit,” jelasnya.

Kemudian yang di toko meneliti alamat nota pesanan di Bantul, lalu memberikan alamatnya kepada Kakak Parjo.

Karena waktu itu belum ada handphone, kakak Parjo diantar salah satu sopir yang ada di toko untuk mencarinya di Bantul.

Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 15: Manusia Merencanakan Tuhan yang Menentukan, Kekayaan Tak Mampu Jadi Penyelamat

Setelah berputar-putar akhirnya ketemu desa yang dituju. Kebetulan ketemu Pak Dukuh yang lantas membaca alamat itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X