Cerita Horor Lelaki Hidung Belang Kena Batunya Ketika Kenalan dengan Janda Muda Ternyata Penghuni Makam Desa

photo author
- Sabtu, 15 Januari 2022 | 13:00 WIB
Kakek yang disebut Jumilah ternyata tengkorak manusia. (Ilustrasi Pramono Estu)
Kakek yang disebut Jumilah ternyata tengkorak manusia. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Orang Jawa pasti mengenal istilah ‘thuk-mis’ atau bathuk klimis. Sebuah sebutan yang patut dikenakan kepada lelaki hidung belang.

Mas Beyong adalah salah seorang yang menyandang sebutan tersebut. Jika melihat perempuan cantik, hasrat Mas Beyong untuk mendekat selalu menggebu-gebu. Hingga suatu ketika ia kena batunya dan menjadi Cerita Horor.

Mas Beyong mendapat kenalan baru, seorang janda muda tanpa anak, Jumilah. Sesuai selera Mas Beyong, Jumilah tubuhnya sintal dan berkulit kuning.

Baca Juga: Tujuh Manfaat dan Keutamaan Membaca Istighfar, Salah Satunya Membuka Pintu Rezeki

"Mbak Jumilah, apakah kau berkenan andai besuk malam aku dolan ke rumahmu?" tanya Mas Beyong lewat SMS.

"Oke. Kenapa tidak? Asal tidak sampai larut malam. Kakekku sangat marah jika hal itu sampai terjadi," balas Jumilah.

Keesokan malamnya Mas Beyong menepati kencannya. Mengendarai sepedamotor kesayangannya dan mengenakan pakaian favoritnya, celana biru tua dan baju biru muda, menuju rumah Jumilah.

"Yuk, masuk. Tidak ada siapa-siapa kok selain aku dan Kakekku," ucap Jumilah ketika menerima kedatangan Mas Beyong.

Baca Juga: Suami Setia 14: Kehidupan Baru Bersama Dua Istri yang Rukun, Kehadiran Anak Melengkapi Kebahagiaan

Dasar orang ‘blater’ atau sugih gunem, banyak omong, obrolan Mas Beyong mengalir bak kali banjir. Apa saja jadi bahan omongan.

Rasanya baru saja duduk, tahu-tahu jam di tembok sudah menunjukkan angka sepuluh kurang sepuluh menit.

"Aduh, Mas sudah hampir jam sepuluh. Bukannya aku mengusirmu. Tapi sebaiknya Mas segera pulang. Ingat pesan Kakekku lho ya?" pinta Jumilah.

"Ah, apa hiya? Mungkin itu jarum jam kau saja yang berjalan terlalu cepat." Mas Beyong berusaha mengulur-ulur waktu. Agar bisa duduk berdua lebih lama lagi.

Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Legenda Keris Kala Munyeng dan Sunan Giri, Pena yang Menghancurkan Prajurit Majapahit

"Nah tuh. Mas Be dengar apa nggak. Suara gemeretak gigi Kakekku. Itu pertanda beliau sudah marah besar," ujar Jumilah agak sewot.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X