harianmerapi.com - Menjalani kehidupan baru dengan dua istri, awalnya terasa kikuk bagi Dirga. Dalam hati kecilnya ia sebenarnya tak tega, saat menikmati malam pengantin bersama Tira, sementara di kamar lain ada Hastri dalam kesendiriannya.
Begitu pun dengan Tira, yang harus minta izin terlebih dulu pada Hastri hingga dua perempuan itu sama-sama menangis sesenggukan.
Tapi semua harus dijalani, karena memang sudah diniati. Meski dalam hatinya menangis, Hastri tetap mencoba untuk tabah menghadapi kenyataan.
Baca Juga: Suami Setia 1: Anak Bertanya pada Bapak, Jika Sudah Mati Bisa Ketemu Lagi Nggak Ya?
Suasana kikuk itu juga tak berlangsung lama. Mereka bertiga akhirnya sudah terbiasa menjalani kehidupan dengan kewajiban masing-masing.
Dirga sebagai kepala keluarga dengan dia istri tetap berusaha bertindak adil, sekalipun kondisi dua istrinya sangat jauh berbeda.
Tira ternyata juga bisa membawakan dirinya dengan baik, sehingga Hastri tak merasa salah telah memilihnya untuk menjadi istri muda.
Kebahagiaan keluarga Dirga kian bertambah ketika ada kabar bahwa Tira sudah berbadan dua. Sebentar lagi akan ada tangis bayi, yang selama ini telah dirindukan Dirga dan Hastri.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Dirga pun kian semangat bekerja, karena kehadiran anak pasti akan membuat kebutuhan rumah tangga juga akan meningkat.
Semua perlengkapan yang diperlukan pun dibeli jauh sebelumnya, untuk menyambut kehadiran si mungil.
Begitu pun dengan Hastri, yang makin giat dalam menjalani terapi guna mencapai kesembuhan pada kakinya yang masih lumpuh.
Ia tak ingin mengalami kondisi cacat selamanya, agar tidak hanya menjadi beban bagi keluarga. Semua merasa bersyukur, karena ternyata kondisi Hastri mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak tahu Tira tengah mengandung.
Seperti sebuah keajaiban ketika Hastri sudah mulai bisa berjalan, meski masih harus menggunakan alat bantu.