harianmerapi.com - Selama beberapa hari Dirga tak bisa memberi jawaban pasti, akan permintaan istri agar dirinya menikah lagi.
Di kepala Dirga dipenuhi dengan perasaan campur aduk, antara tidak percaya, bingung, kasihan, namun juga ada senangnya juga.
Sebagai laki-laki normal, Dirga masih punya nafsu yang selama ini tak pernah bisa ia salurkan pada istri pertama akibat lumpuh.
Baca Juga: Suami Setia 1: Anak Bertanya pada Bapak, Jika Sudah Mati Bisa Ketemu Lagi Nggak Ya?
Dirga juga punya harapan masih memiliki anak lagi sebagai pengganti Sonya. Pada sisi lain, kesetiaannya pada istri membuat ia tak pernah berpikir untuk mendua hati.
Tentu Dirga masih berharap Hastri bisa pulih seperti sedia kala, karena berbagai upaya juga sudah dilakukan. Hanya saja sejauh ini memang belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Jika dihadapkan pada kebingungan untuk menentukan pilihan, maka satu-satunya yang bisa dilakukan Dirga adalah mohon petunjuk pada Allah SWT.
Ia menjalankan salat Istikharah, karena tak ingin keputusan yang diambil nanti ternyata salah. Dirga ingin memantapkan diri, apakah tetap setia dengan satu istri, atau menikah lagi seperti yang diinginkan istrinya.
Baca Juga: Daun Afrika Bantu Atasi Malaria dan Hindarkan Insomnia, Cara Pemanfaatannya Mudah
Tiga hari usai memohon petunjuk pada Allah SWT, akhirnya Dirga mantap untuk memenuhi keinginan istrinya untuk mendapatkan istri kedua. Ia yakin bahwa keputusan yang diambilnya nanti akan memberi manfaat bagi dirinya dan keluarga.
Namun yang menjadi masalah, Dirga sendiri belum punya calon siapa yang akan diperistrinya, karena memang sebelumnya tak pernah terbersit dalam benaknya untuk mencari istri kedua.
"Papa sudah mengambil keputusan seperti keinginan Mama," kata Dirga.
"Alhamdulillah," jawab Hastri.
"Tapi Papa belum punya calon. Bagaimana kalau Mama saja yang mencarikan," kata Dirga berterus terang.
Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi
"Lho, kok Mama? Nanti tidak sesuai dengan selera Papa," ujar Hastri bercanda.
"Papa nurut sajalah. Pilihan Mama pasti cocok untuk Papa."
"Begini sajalah, mari kita sama-sama mencari. Mama tidak bisa memaksakan karena meski istri kedua Papa tidak boleh main-main dengan pernikahan. Kita mencari wanita untuk kebahagiaan dalam keluarga ini, bukan untuk menciptakan masalah baru," kata Hastri.