MAKHLUK halus bernama Sundel Bolong sudah sering jadi cerita misteri yang diperbincangkan banyak orang. Bahkan banyak pula film horor yang mengandalkan tokoh perempuan dengan punggung bolong itu sebagai tokoh utamanya.
Sedang cerita soal Sundel Bolong kali ini dialami seorang sopir truk, gara-gara kesukaannya nonton video dewasa.
Diah - bukan nama sebenarnya - bekerja di perusahaan manufaktur yang tak luput dari kedatangan dan pengiriman barang. Truk-truk ekspedisi dengan segala jenis dan ukuran saban hari datang dan pergi.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 11: Salah Tingkah di Depan Istri
Bahkan seringkali truk container harus rela menginap karena antrian loading atau bongkar yang padat. Diah bekerja sebagai admin logistik. Dia memiliki tanggung jawab menginput hasil produksi serta membuatkan surat jalan untuk pengirimannya.
Dia mesti bolak-balik dari kantor ke gudang atau sebaliknya. Kesehariannya, Diah banyak bergaul dengan helper muat dan sopir-sopir. Ada beberapa sopir yang sudah sangat akrab saking seringnya mengambil barang, ada pula beberapa sopir baru yang pertama kali datang ke pabrik.
Pabrik menyediakan kamar mandi khusus untuk para sopir. Kemudian untuk tidurnya, sopir boleh menunggunakan masjid selama tidak menganggu ibadah.
Baca Juga: Kesaktian Syekh Maulana 7: Setelah Meninggal, Dakwah Agama Dilanjutkan Murid-muridnya
Fasilitas ruang istirahat yang memadai untuk sopir memang masih sulit diwujudkan oleh pabrik. Bahan baku saja selalu meluber karena gudang penuh, apalagi membangun sarana yang kurang urgent.
Karena masjid diakses juga oleh karyawan shift malam saat jam istirahat, beberapa sopir memilih berada di truknya.
Pagi-pagi setibanya Diah di parkiran, seorang sopir mencegatnya. Diah selalu lebih awal sampai di pabrik karena dia sekalian mengantar anaknya yang SD berangkat sekolah.
"Ada apa, Mas?" tanya Diah kecut. Dia merasa tak nyaman belum jam kerja sudah dikejar-kejar sopir.
"Mbak, saya dimuat paling awal kan?"
"Harusnya secara urutan begitu, Mas. Namun kadang ada perintah khusus dari supervisor untuk mendahulukan truk dengan tujuan tertentu."
"Usahakan saya yang dimuat duluan ya, Mbak. Surat jalannya tolong juga dipercepat ya, Mbak," sopir memohon dengan raut memelas.
Artikel Terkait
Wanita Berbaju Putih Menangis di Rel Kereta Api
Diganggu Hantu Usus 3: Pergi Sakit, Pulang Sudah Sehat Walafiat
Nenek Menggendong Kayu Tiba-Tiba Menghilang Tak Berbekas
Perjalanan Pulang Menyusuri Punggung Bukit Ditemani Pocong
Yang Diajak Nonton di Bioskop Ternyata Saudara Kembar Pacar yang Sudah Meninggal