Jogja International Heritage Festival 2022 angkat pelestarian keris, catat jadwalnya

photo author
- Rabu, 17 Agustus 2022 | 07:20 WIB
Keris merupakan benda seni yang bisa pula menjadi pusaka keramat dan berkekuatan gaib.  (Foto: Koko Triarko)
Keris merupakan benda seni yang bisa pula menjadi pusaka keramat dan berkekuatan gaib. (Foto: Koko Triarko)

HARIANMERAPI.COM - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengangkat pelestarian warisan budaya keris di Jogja dan Nusantara sebagai tema Jogja International Heritage Festival 2022 pada 22 sampai 26 Agustus 2022.

"Pemilihan tema ini atas kesadaran bahwa keberagaman keris di Jogja dan Nusantara perlu di apresiasi sebagai mahakarya budaya luhur sekaligus identitas nasional," ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi melalui keterangan tertulis di Jogja, Selasa (16/8/2022).

Lekatnya keris dalam budaya masyarakat, kata dia, tercermin pada beberapa kebudayaan seperti pada masyarakat etnis Jawa khususnya Jogja, di mana posisi keris masih sering dikenakan dalam upacara-upacara atau ritual khusus.

Baca Juga: Keris Kamardikan, istilah keris baru setelah zaman Kemerdekaan RI tahun 1945, istimewa karena ini

"Keris sering dianggap sebagai pusaka dan lazim diturunkan dari generasi ke generasi. Sudah tentu narasi spiritualisme dan mitologi terlihat kaya berkembang di sekitar senjata tradisional ini," paparnya dilansir dari Antara.

Dian menuturkan bahwa Jogja International Heritage Festival (JIHF) diselenggarakan secara berkala dengan mengambil objek warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO seperti batik, keris secara bergantian.

Kegiatan itu, menurut dia, juga merupakan implementasi Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda (Ratifikasi Perpres Nomor 78 Tahun 2007).

Baca Juga: Seratusan keris kalawijan dipamerkan di Omah Dhuwung Sleman, ada keris dari zaman Dongson

Dalam proposal pengajuan keris sebagai "Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage and Humanity" oleh UNESCO pada 2004, disebutkan Dian, bahwa keris secara prinsipil memiliki lima fungsi dalam masyarakat Indonesia yaitu tradisi, fungsi sosial, seni, filosofi, dan mistis.

Menurut dia, setidaknya tercatat 15 etnis atau daerah di Indonesia yang menjadi pengusung proposal itu, yaitu Jawa, Madura, Bali, Sasak-Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, Minangkabau, Banjar (Kalimantan Selatan), Kutai, Bugis, dan Toraja.

Keanekaragaman keris di Indonesia, ujar dia, mendorong kegiatan JIHF 2022 mengambil tema "Keris Jogja dan Nusantara, Identitas Bangsa dalam Keberagaman".

Baca Juga: Misteri Keris Mpu Gandring 1: Ditemukan di Sungai Brantas, Pemiliknya Ingin Keris Tetap Sinengker

"Fungsi dan peranan nilai penting keris secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi peradaban yang terus berkembang. Upaya-upaya untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan nilai penting keris bagi peradaban yang lebih baik menjadi sangat penting," kata dia.

Untuk melestarikan warisan budaya keris, baik kandungan nilainya maupun keragaman hasil karya keris, menurut dia, JIHF 2022 bakal dibuka dengan peresmian Grha Keris Yogyakarta oleh Sultan HB X.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X