HARIAN MERAPI - Pemilik Keris Kanjeng Kiai Petruk mengaku mendapatkan keris pamor tiban yang langka tersebut setelah tirakat di petilasan Syekh Jumadil Kubro puncak Turgo Gunung Merapi.
Timbul Waluyo, pemilik Keris Kanjeng Kiai Petruk itu laku tirakat di petilasan Syekh Jumadil Kubro pada tahun 2011.
Dia menceritakan, waktu itu keadaan Gunung Merapi masih porak-poranda akibat erupsi besar pada tahun 2010. Namun, petilasan Syekh Jumadil Kubro masih utuh.
Baca Juga: Keris Kanjeng Kiai Petruk, pamor tiban raja gundala yang unik, tuahnya lancarkan ujub
“Setelah berdoa di makam keramat itu saya makin merasa akan ada sesuatu”, kata Timbul, mengawali kisahnya.
Ternyata, perasaan gelisah itu membawanya bertemu dengan Keris Kanjeng Kiai Petruk. Timbul mengatakan, keris itu menjadi sangat istimewa bukan saja karena memiliki pamor tiban raja gundala kepala petruk.
Tetapi juga karena cara mendapatkannya tidak terduga, dan terasa berkaitan dengan petilasan Syekh Jumadil kubro di puncak Turgo.
Seperti diketahui, puncak Turgo di kawasan Gunung Merapi, Purwobinangun, Pakem, Sleman, selama ini dikenal keramat.
Baca Juga: Makin panas, Elon Musk tantang CEO Twitter debat tentang persentase bot, begini tantangannya
Hal itu karena diyakini adanya petilasan Syekh Jumadil Kubro, walisongo generasi pertama di Jawa. Dan, tirakat atau ziarah ke makam leluhur memang sudah menjadi kebiasaan Timbul sejak lama.
Tetapi dia mengaku tidak pernah menduga ziarah ke petilasan Syekh Jumadil Kubro akan menuntunnya bertemu dengan Keris Kanjeng Kiai Petruk.
Timbul mengisahkan, pada tahun 2011 dia ziarah ke Makam Sultan Agung Hanyokrokusumo di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Setelah itu, dia merasa harus melanjutkan tirakatnya ke petilasan Syekh Jumadil Kubro di Turgo. Kemudian, keesokan paginya bersama keluarga dia naik ke puncak Gunung Turgo.
Baca Juga: Timnas U-16 lolos ke semifinal AFF, Ketum PSSI puji Bima Sakti, ini sebabnya