HARIAN MERAPI - Perseteruan CEO Tesla Elon Musk dengan CEO Twitter ternyata belum berakhir.
Bahkan, perseteruan itu makin panas karena Elon Musk pada Sabtu (6/8) menantang Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal untuk debat terbuka mengenai persentase akun bot di platform media sosial tersebut.
Tantangan tersebut diunggah Elon Musk dalam akun twitter pribadinya.
Baca Juga: Milad ke-25 Perpustakaan UMY, Novy Diana: Siap terapkan inovasi-inovasi berkemajuan
"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat terbuka tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!" kata Musk dalam unggahan twitter-nya.
Dia juga melakukan jajak pendapat yang menanyakan apakah Twitter benar-benar memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu.
Sebelumnya, dikutip dari Reuters pada Minggu, Elon Musk mengatakan bahwa jika Twitter dapat memberikan metode pengambilan sampel sebanyak 100 akun dan mengonfirmasi bahwa akun itu nyata, kesepakatannya untuk membeli perusahaan harus dilanjutkan sesuai dengan ketentuan awal.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 dosis 4 efektif tingkatkan antibodi dan imunitas
"Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak," ujarnya.
Pada Kamis lalu, Twitter menolak klaim Elon Musk yang mengatakan dia ditipu untuk menandatangani perjanjian senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp657 triliun untuk membeli perusahaan.
"Menurut Musk, dia ditipu oleh Twitter untuk menandatangani perjanjian merger senilai 44 miliar dolar AS. Cerita itu tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta," kata Twitter. *
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Bertemu Elon Musk di Space X, Ini Hasil Diskusinya
Elon Musk Ingin Beli Twitter dengan Harga Lebih Murah, Begini Alasannya
Elon Musk Hingga Bill Gates Konfirmasi Hadir di B20 Summit Bali
Twitter Akan Tuntut Elon Musk, Gara-gara Batal Beli Perusahaan Medsos Itu, Ini Penjelasannya
Elon Musk mengelak tuntutan Twitter, minta pembatalan percepatan sidang soal merger perusahaan