HARIAN MERAPI - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY meninjau batu peninggalan bersejarah diduga Yoni di Pedukuhan Munggur Wetan, Sidorejo, Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Kedatangan TACB tersebut dengan maksud untuk melakukan pemeriksaan batu yang diduga bernilai sejarah tersebut sudah dinventarisir Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY atau belum.
Ketua TACB Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Andi Riana mengatakan batu berbentuk Yoni tersebut sudah sejak lama diketahui keberadaannya oleh warga setempat.
"Sebenarnya temuan lama, tetapi biar bagaimanapun tetap perlu dikaji," katanya, Senin (1/8/2022).
Menurutnya batu yang diduga Yoni tersebut memiliki dimensi tinggi 40 centimeter (cm), lebar bawah 56×56 cm, serta badan berukuran 40×40 cm.
Pada Yoni tersebut terdapat lubang untuk Lingga kedalaman sekitar 25 cm dengan panjang dan lebar 18×18 cm.
Melihat bentuknya, Riana memastikan Yoni tersebut bagian dari peninggalan dan kepercayaan Hindu aliran Siwa. Batu tersebut dijadikan sebagai media pemujaan bagi Dewi Parwati, pasangan Dewa Siwa.
"Kemungkinan dibuat di abad 9 masehi, karena Lingga-Yoni umumnya berasal dari masa itu," imbuhnya.
Terkait dengan temuan tersebut pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY.
Tujuannya untuk memastikan apakah Yoni tersebut sebelumnya sudah diinventarisir atau belum.
Saat ini temuan tersebut juga terus ditindaklanjuti kemungkinan adanya struktur bangunan di bawahnya.