HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita horor dan pengalaman misteri yang dialami Raswi.
Ia ditempeleng oleh Sang Pamomong hingga meninggalkan noktah kehitaman di kening yang tidak hilang.
Dari sananya, Raswi adalah orang sholeh, bertabiat baik. Rajin beribadah, jujur, suka menolong.
Dua bulan lalu Raswi terkena PHK dari perusahaan tempat dia bekerja.
Kesana- kemari berusaha mencari pekerjaan lain belum membuahkan hasil.
Hanya berjalan kaki, siang itu Raswi menyusuri gang di kampung sebelah.
Bermaksud akan menemui kawan lamanya. Tiba-tiba matanya melihat sebuah jaket kulit yang relatif masih baru.
Dijemur di belakang rumah yang nampaknya sedang tidak ada penghuninya.
Dalam kondisi perut keroncongan, tak memegang uang sepeser pun, “setan belang” berhasil masuk ke hati sanubarinya.
“Kalau dijual di rombengan, paling tidak jaket itu laku seratus ribu. Lumayan buat...”, gumamnya.
“Setan belang” pun memandunya. Longak-longok kanan-kiri tidak nampak ada orang, tangan kanannya meraih jaket tersebut.
Hanya kurang sedepa dari obyek sasaran...thas! Pelipis kirinya merasa ditempeleng.
Keras sekali dan terasa amat sangat sakit. Satu kali mengaduh, tubuh Raswi jatuh tertelungkup, tidak sadarkan diri.
Tahu-tahu dia sudah terbaring di amben beralaskan selembar tikar.