Tiket Candi Borobudur Tetap Rp 50 Ribu, Tiket Rp 750 Ribu Hanya untuk Turis Lokal yang Ingin Menaiki Candi

photo author
- Minggu, 5 Juni 2022 | 17:30 WIB
Taman Wisata Candi Borobudur siap menerima kunjungan wisatawan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.  (ANTARA/Heru Suyitno)
Taman Wisata Candi Borobudur siap menerima kunjungan wisatawan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (ANTARA/Heru Suyitno)

JAKARTA, harianmerapi.com - Harga tiket masuk Candi Borobudur yang ditetapkan menjadi Rp 750 ribu per orang bagi turis lokal bikin heboh.

Usut punya usut, harga tiket masuk Candi Borobudur Rp 750 ribu tersebut diberlakukan bagi wistawan lokal yang ingin menaiki Candi Borobudur.

Adapun harga tiket masuk Candi Borobudur masih tetap yakni Rp 50 ribu per orang untuk wisatawan nusantara.

Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Sudah Ikhlaskan Kepergian Eril, Polri Belum Tutup Yellow Notice

"(Rp 750 ribu), itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp 50 ribu, untuk wisman 25 dolar. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," kata Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (5/6/2022), seperti dilansir dari Antara.

Edy mengatakan keputusan harga tiket menaiki bangunan candi sebesar Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 dollar AS atau dua kali lipat untuk wisatawan mancanegara ditetapkan melalui rapat koordinasi dengan pemerintah pusat.

Dia menjelaskan alasan ditetapkannya harga tiket tersebut dikarenakan adanya sistem kuota per hari bagi yang diperbolehkan naik ke atas Candi Borobudur. Pemerintah menetapkan kuota yang diperbolehkan naik ke atas candi hanya 1.200 orang per hari.

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan di Depan Cafe Holywings Jogja, Korban Sempat Kabur Saat Dibawa ke Polres Sleman

Penetapan kuota tersebut bertujuan untuk melindungi bangunan Candi Borobudur atau konservasi demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

Edy mengungkapkan bahwa bangunan Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga diakibatkan oleh adanya beban berlebih akibat kunjungan wisatawan.

Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan yang menaiki bangunan Candi Borobudur rata-rata sekitar 10 ribu orang per harinya. Selama pandemi, pengelola menutup akses naik ke Candi Borobudur dan kunjungan wisatawan hanya terbatas sampai ke pelataran atau halaman candi.

Baca Juga: Personel K-Pop, Giselle Aespa Sumbang Rp 115 Juta untuk Bantu Hewan Telantar, Begini Alasannya

Edy menjelaskan penetapan harga naik ke candi atas dasar pertimbangan kuota 1.200 orang per hari dimaksudkan agar pengunjung yang ingin menaiki candi harus orang yang bersungguh-sungguh dan berkepentingan.

"Artinya apa, orang yang mau naik ke candi harus betul-betul orang yang berkepentingan naik ke candi. Kalau orang mau foto-foto nggak usah naik ke candi, di bawah saja. Jadi itulah tujuannya. Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp750 ribu, di bawah saja. Karena ada aspek konservasi tadi," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X