JOGJA, harianmerapi.com - Kasus kejahatan jalanan di kalangan remaja di Jogja memantik aksi penolakan dari kalangan pelajar milenial di kota pendidikan ini.
Sejumlah remaja generasi milenial pun menggelar aksi penolakan terhadap kejahatan jalanan itu dengan cara damai di Cafe Koboi, Timoho, Kota Jogja, Minggu (11/4/2022) sore.
Sekelompok generasi milenial menolak kejahatan jalanan itu tergabung dalam Gerakan Milenial Yogya Cinta Kedamaian dan Anti Kekerasan Jalanan (YOMAN).
Baca Juga: Cegah Kejahatan Jalanan dan Tawuran, Polres Bantul Gencarkan Patroli Sahur On The Road
Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat dari berbagai lintas agama, suku dan latar belakang yang berbeda.
Dalam aksi damai tersebut, mereka menyatakan menolak tegas segala bentuk kejahatan jalanan. Dan, akan bersama-sama memeranginya dengan cara yang damai.
Mereka menyuarakan satu gerakan damai. Hal ini agar Jogja sebagai kota pelajar dan wisata tidak tercoreng oleh ulah remaja yang melakukan tindakan kriminal di jalanan.
Baca Juga: Pelaku Klitih di Sleman Acungkan Clurit, Polisi Terpaksa Keluarkan Tembakan Peringatan
Dalam rilisnya, Koordinator YOMAN, Billy Don mengatakan pihaknya mendesak pemerintah pusat segera merevisi Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
Di antaranya terkait pengkasifikasian ketentuan-ketentuan anak yang berhadapan dengan hukum.
Dia beralasan, anak-anak yang seharusnya mencari jatidiri dengan berbagai aktivitas positif justru merusak masa depan mereka sendiri.
“Bahkan, sampai menghilangkan nyawa pelajar lainnya," kata Billy.
Baca Juga: Bawa Sabit Masuk Kampung Orang, Pengamen Diteriaki Klitih Hingga Dipukuli Massa di Kota Jogja
Mereka juga meminta pemerintah memperbanyak CCTV di jalan-jalan di Kota Jogja. Termasuk di toko-toko di pinggir jalan.
Para milenial juga menggandeng Masyarakat Anti Kejahatan jalanan Yogyakarta (MAKY), dan mendesak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Kota Yogyakarta.