Diduga Kuat Cabuli Atletnya Sendiri, Pelatih Gulat Bantul Akhirnya Ditahan Polisi

HARIAN MERAPI - Seorang pelatih gulat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Bantul, AS (30) warga Bambanglipuro Bantul akhirnya ditahan Polres Bantul.

Penahanan dilakukan setelah polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka setelah mencabuli atlet gulat Bantul, AMS (19) warga Pandak Bantul.

"Sejak adanya laporan polisi pada 27 Oktober 2022 terkait pelecehan seksual fisik yang terjadi terhadap atlet gulat kami langsung menindaklanjuti. Sampai sekarang masih proses berjalan sesuai prosedur sebelum akhirnya tersangka kami tahan," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ismail Bayu SA SIK dalam konferensi pers di Lobi Polres Bantul, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Atlet Gulat di Bantul Terancam 12 Tahun Penjara, Berikut Kronologinya

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap korban AMS, tersangka diduga kuat melakukan tindak pidana kekerasan seksual.

Perbuatan itu terjadi pada Rabu 27 Juli 2022 pukul 09.00 di Sasana Gulat Pringgodani Dusun Kranggan Murtigading Sanden Bantul.

Aksi pelecehan seksual fisik yang diduga dilakukan oleh tersangka AS terhadap AMS bermula pada tanggal 26 Juli 2022 pukul 22.22 tersangka AS mereplay story WhatsApp korban AMS dengan pesan “Mantap”.

Baca Juga: Kasus pelecehan atlet gulat, pelapor tolak penyelesaian secara restitusi dengan pemberian ganti rugi

Setelah itu tersangka AS mengirim pesan “Besok pagi separingan sama mas Arif tambah jam terbang".

Kemudian pada 27 Juli 2022 pukul 09.00 korban AMS latihan gulat dengan tersangka AS.

Setelah itu terjadi diduga tindak pidana pelecehan seksual fisik.

Dari peristiwa yang dialami korban berdampak psikologis dan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari.

Baca Juga: Tersangka Kasus Mutilasi Perempuan di Penginapan di Pakem Sleman Jalani Pemeriksaan Psikologi

Hal ini ditandai dengan gejala di antaranya kehilangan minat dan kegembiraan, perasaan tidak memiliki harga diri serta perilaku menyakiti diri sendiri.

Meski begitu korban AMS masih dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari sehingga hal ini dapat menjadi tanda gejala depresi ringan.