HARIAN MERAPI - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Karanganyar meluncurkan buku berjudul Karya Adhyasta Pilkada: Catatan Penanganan Pelanggaran dan Peristiwa Selama Pilkada 2024 di Hotel Permata Sari, Karanganyar, Rabu (17/12/2025).
Buku ini menjadi dokumentasi penting atas dinamika pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Karanganyar.
Buku tersebut memuat 13 tulisan yang disusun oleh pimpinan dan jajaran sekretariat Bawaslu Karanganyar, serta mantan anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Pilkada 2024.
Baca Juga: Final Trailer Film 'Timur' Dirilis, Suguhkan Misi Berbahaya dan Konflik Persaudaraan
Seluruh tulisan berangkat dari pengalaman langsung para pengawas di lapangan dalam menangani berbagai bentuk dugaan pelanggaran pemilihan.
Ketua Bawaslu Karanganyar, Nuning Ritwanita Priliastuti, menyampaikan selama proses pengawasan Pilkada terdapat banyak peristiwa penting yang layak didokumentasikan dan dipublikasikan.
"Selama tahapan Pilkada 2024, kami menghadapi beragam peristiwa pengawasan yang penuh tantangan. Buku ini kami susun agar pengalaman tersebut tidak hilang, tetapi dapat menjadi pembelajaran bersama untuk memperkuat demokrasi dan pengawasan Pemilu ke depan," ujarnya.
Melalui buku ini, Bawaslu berharap hasil kerja pengawasan tidak hanya berhenti pada laporan kelembagaan, tetapi juga dapat menjadi bahan refleksi dan rujukan bagi mahasiswa, peneliti, pegiat Pemilu, jurnalis, serta masyarakat luas yang menaruh perhatian pada isu demokrasi dan kepemiluan.
Baca Juga: BRI Tegaskan Tetap Fokus di Segmen UMKM dengan Meluncurkan Corporate Rebranding
Buku Karya Adhyasta Pilkada mengulas beragam pelanggaran, mulai dari pelanggaran administrasi, kode etik, netralitas aparatur sipil negara (ASN), hingga tindak pidana pemilihan.
Selain memotret peristiwa, buku ini juga menguraikan mekanisme penanganan pelanggaran secara sistematis, mencakup aspek pencegahan, penindakan, dan penegakan hukum pemilihan.
Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Muhammad Azil Maskur, yang hadir sebagai pembedah buku, menilai karya ini sebagai data primer yang penting dalam kajian demokrasi.
Baca Juga: HIV Aids Di Pati mengerikan, rerata dua sampai tiga orang meninggal dunia per bulan
Menurutnya, seluruh tulisan merefleksikan realitas di lapangan (das sein) dan idealitas aturan hukum (das sollen) yang kerap berhadapan dalam praktik pengawasan Pilkada.