“Buku ini menarik karena ditulis langsung oleh para pelaku pengawasan. Perspektif fenomenologisnya kuat dan memberikan gambaran nyata bagaimana pengawas bekerja di tengah keterbatasan kewenangan dan tantangan budaya masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, buku tersebut berpotensi menjadi rujukan, bahkan semacam yurisprudensi, bagi kerja-kerja pengawasan Pilkada di masa mendatang, terutama dalam menghadapi benturan antara norma hukum dan praktik sosial di lapangan.
Sementara itu, Bupati Karanganyar melalui perwakilan Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesbangpol Karanganyar, Eka Mardiyanta, mengapresiasi peluncuran buku tersebut.
Menurutnya, karya ini merupakan ikhtiar intelektual Bawaslu dalam mendokumentasikan pengalaman dan gagasan pengawasan pemilihan yang berlandaskan nilai keadilan dan kejujuran.
Baca Juga: GKR Hemas: Media berperan penting perkuat perjuangan perempuan menuju 1 Abad Kongres Perempuan
Peluncuran dan bedah buku ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam demokrasi, sekaligus memperkuat kualitas penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Karanganyar ke depan. (Lim)