HARIAN MERAPI - Pernah divonis lima tahun enam bulan penjara menjadi penyesalan Mahasin Zaeni. Alasannya, ia pernah ikut menyampaikan dakwah melalui sebuah organisasi Forum Dakwah Islamiyah (Fordai).
Organisasi tersebut berdasarkan hasil pengungkapan kasus dari aparat kepolisian, terafiliasi dengan jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun sekarang, Mahasin telah insaf dan kembali ke NKRI.
“Saya divonis penjara lima tahun enam bulan karena terbukti aktif, dan ikut pengarahan bersama di Batu Malang, Jawa Timur sekitar tahun 2015 dalam upaya pembentukan organisasi JAD,” kata Mahasin di Yogyakarta, Selasa (24/6).
Baca Juga: Ditintelkam Polda DIY terus berupaya menangkal bibit-bibit teroris akibat paparan paham radikalisme
Mahasin mengisahkan di sela agenda Indonesia Tanpa Radikalisme Polda DIY, awalnya masuk organisasi kampus. Kemudian masuk Fordai. Di sana memang gak ada masalah karena dakwahnya di masjid-masjid.
Perasaan menggebu-gebu kemudian muncul di benak Mahasin. Saat itu, ketika organisasinya memproklamirkan untuk mendukung khilafah dan menegakkan syariat Islam dengan cara yang radikalisme.
“Saat itu, saya tidak sadar dan tetap aktif menjadi pendakwah, bahkan saya diminta menjadi Amir pemimpin Fordai wilayah DIY. Ilmu dakwah yang kami tekuni di bidang akidah, maka terhenti untuk mendukung,” ceritanya.
Baca Juga: Kejari Sleman Musnahkan Barang Bukti Senjata Tajam hingga Minuman Keras
Awalnya dia tidak mengetahui arah perjuangan dan dakwah yang akan dilakukan. Ia baru memahami ketika dirinya mendapat undangan pengarahan di Malang bersama sejumlah perwakilan dari masing-masing daerah.
“Kami menyebarkan dakwah kepada masyarakat, mencari umat sebanyak-banyaknya. Dan umat yang bergabung ke komunitasnya akan dibor dan dikirim ke Suriah,” tandasnya.
Baca Juga: Kakak-adik berkelahi, rumah terbakar
Namun sampai vonis itu tidak ada yang berangkat ke Suriah dengan alasan tidak ada dana. Selama di Batu Malang, Mahasin menyaksikan adanya upaya pembentukan sebuah organisasi yang akan mewujudkan negara khilafah.
"Saat itu JAD baru mau dibentuk, ya setelah forum di Batu Malang itu ada dukungan pembentukan JAD," tutupnya. *