Jaga Ketahanan Pangan, Petani Padi di Sukoharjo Butuh Jaminan Ketersediaan Air dan Pupuk Subsidi

photo author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 14:25 WIB
Petani padi sedang panen beberapa waktu lalu.  (Wahyu imam ibadi)
Petani padi sedang panen beberapa waktu lalu. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Petani padi membutuhkan jaminan ketersediaan air dan pupuk subsidi selama tanam hingga panen padi. Apabila terpenuhi maka petani bisa tenang dan hasil panen melimpah.

Sebab selama ini sering terjadi masalah kekurangan air dan pupuk subsidi sehingga memaksa petani padi harus mengeluarkan biaya ekstra hingga panen padi. Hal ini juga akan berpengaruh pada stok dan harga beras di pasaran.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Jumat (23/2/2024) mengatakan, air dan pupuk subsidi menjadi barang sangat berharga bagi petani padi. Karena itu ketersediaannya wajib dipenuhi untuk mendukung proses tanam padi hingga panen.

Baca Juga: Tahanan kabur dari sel Polsek Tanah Abang setelah menggergaji terali kamar mandi, ini kronologinya

Kebutuhan air dan pupuk subsidi membuat petani kelabakan. Sebab dalam setahun kemarin di tahun 2023 lalu petani mengalami kesulitan. Air menjadi barang langka bagi petani karena fenomena alam cuaca panas ekstrem El Nino.

"Bahkan sumber penampungan di Dam Colo Nguter yang harusnya bisa diandalkan petani justru terdampak kekeringan hingga membuat petani kelabakan kesulitan dapat air untuk mengairi tanaman padi. Tahun 2023 kemarin memang sangat terasa dampaknya bagi petani karena adanya El Nino," ujarnya.

Jigong menjelaskan, kekurangan air sebenarnya sudah dikeluhkan petani ke pemerintah saat musim kemarau agar tidak menutup pintu saluran air Dam Colo Nguter.

Namun pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tetap menutup saluran air selama satu bulan untuk perawatan rutin tahunan.

Baca Juga: Fakta-fakta Film Horor 'Pemandi Jenazah'

Di saat pintu air sudah dibuka kembali, petani tetap saja masih kekurangan air karena debit air Dam Colo Nguter turun drastis. Akibatnya ribuan hektar sawah yang sudah terlanjur ditanami padi mengalami kekeringan.

Dampak debit air Dam Colo Nguter turun drastis membuat banyak petani menunda tanam padi. Sebab petani terpaksa menunggu musim hujan tiba dan meminimalisir kerugian dan pembengkakan biaya untuk mengairi sawah melalui sumur pantek.

"Diharapkan tahun 2024 ini kebutuhan air dapat terpenuhi semua dan tidak seperti tahun 2023 lalu. Hujan sudah turun dan diharapkan penampungan air seperti Dam Colo Nguter mampu menampung banyak air untuk persediaan pertanian," lanjutnya.

Baca Juga: KPU Bali Tepis Isu Suara Peserta Pemilu Dimakan Leak

Jigong menambahkan, petani juga membutuhkan jaminan ketersediaan pupuk subsidi untuk mempermudah proses tanam padi hingga panen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X