Sebab masih banyak petani kekurangan mendapat alokasi pupuk subsidi karena ada pembatasan dari pemerintah. Selain itu petani juga sulit mendapat pupuk subsidi karena harus berebut dengan petani petani.
"Untuk alokasi pupuk subsidi kami tidak tahu. Karena itu kewenangan dinas terkait. Tapi petani kami di P3A Dam Colo Timur masih mengalami kesulitan," katanya.
"Ada juga petani terpaksa memenuhi kebutuhan dengan membeli pupuk non subsidi karena pupuk subsidi yang didapat kurang dan belum memenuhi kebutuhan," lanjutnya.
Pada musim tanam I (MT I) padi kali ini, Jigong mengatakan kebutuhan air petani sudah terpenuhi dari hujan. Musim hujan juga membuat debit air di sumber penampungan air seperti di Dam Colo Nguter mulai terisi.
Baca Juga: Eks Mentan SYL Jalani Sidang Perdana pada 28 Februari 2024
Diharapkan debit air terus terisi dan menjadi jaminan ketersediaan air bagi petani saat musim kemarau nanti.
"Cuaca sangat sulit diprediksi dan mudah-mudahan musim hujan bisa berlangsung lama dan menjamin pemenuhan kebutuhan air pertanian bagi petani," lanjutnya.
Khusus untuk pupuk subsidi, Jigong meminta kepada dinas terkait untuk aktif dan terbuka mengenai data ketersediaan pupuk subsidi. Sebab petani sangat membutuhkan jaminan pupuk.
"Jaminan kebutuhan air dan pupuk ini sekaligus upaya menjaga ketahanan pangan. Apalagi kebutuhan beras sekarang tinggi dan ada kenaikan harga. Dalam hal ini petani sangat diandalkan mampu membantu penyediaan kebutuhan pangan," lanjutnya. *