HARIAN MERAPI – Warga asal Lampung Selatan, Ahmad Saini, Andri dan Somad biasa memasarkan durian dari kampung halamannya ke Jogja.
Terutama saat musim panen durian, mereka ke Jogja dengan membawa antara 1.000 sampai 1.200 butir buah yang kulitnya berduri tersebut.
Dalam waktu antara tiga sampai enam hari, durian asal Lampung Selatan sudah habis terjual di Jogja.
Baca Juga: Pengalaman horor Koko ketika berniat mencuri durian jatuh di kebon Pak Rowaji di Purworejo
“Setelah habis, kami kembali lagi ke Lampung Selatan. Antara tiga sampai empat hari sudah bisa mengumpulkan durian dan bisa dipasarkan ke Jogja lagi,” jelas Ahmad, baru-baru ini.
Setiap musim panen durian di Lampung Selatan, lanjutnya, mereka biasa dua sampai tiga tahap membawa durian dari Lampung Selatan ke Jogja.
Ketika di Jogja, paling banyak mangkal di kawasan Jalan Godean Sleman. Mayoritas buah durian ditempatkan di mobil pickup.
Baca Juga: Durian Montong Asal Bali Ada Ukuran Jumbo, Berapa Kilogram Beratnya dan Apa Kelebihannya?
“Kami spesial memasarkan durian saja yang asalnya dari Lampung Selatan. Mayoritas pohon durian di sana berada di dalam maupun pinggir hutan,” terangnya.
Dengan demikian, sebut Ahmad, termasuk durian organik, sebab tak perlu perlakuan disemprot maupun dipupuk yang menggunakan bahan-bahan kimia.
“Baik durian dengan rasa manis maupun manis ada sedikit pahit, konsumen di Jogja banyak yang senang,” papar Ahmad.
Tak jarang pula, ketika sudah musim panen durian dan pihaknya masih di Lampung Selatan, ada pnggemar durian yang tinggal di Jogja memesan dahulu lewat handpone.
“Ketika di Jogja, kami numpang di tempat tinggal teman saya yang asalnya dari Lampung Selatan dan sudah lama tinggal di Jogja,” jelasnya.