Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhng 4: Muncul mitos perang antarkeris, benarkah memang ada?
Secara tradisional menggunakan air buah kelapa, hancuran buah mengkudu, atau perasan jeruk nipis.
Bilah yang telah dibersihkan kemudian diberi warangan bila perlu untuk mempertegas pamor, dibersihkan kembali, dan kemudian diberi minyak pewangi untuk melindungi bilah keris dari karat baru.
Minyak pewangi ini secara tradisional menggunakan minyak melati atau minyak cendana yang diencerkan pada minyak kelapa.
Terdapat lebih seratus jenis pamor keris dengan nama-nama yang unik menarik,
Penamaan biasanya diberikan oleh sang empu.
Nama untuk pamor keris, biasanya juga berlaku untuk tosan aji lainnya, seperti tombak, wedung, pedang, patrem dan lain sebagainya.
Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 6: Selain Mpu Gandring, keris Kyai Setan Kober juga jadi legenda
Pamor dipilih biasanya diperuntukkan untuk kedudukan tertentu dan juga sesuai dengan karakter pemiliknya.
Di Jawa ada ritual dengan istilah ditayuh, yaitu bertujuan untuk menyesuaikan pamor dengan calon pemiliknya.
Pamor yang paling banyak dijumpai adalah pamor wos wutah atau beras wutah.
Ada kontroversi tentang terjadinya pamor ini. Namun apa pun penilaiannya, keris dengan pamor beras wutah banyak yang menyukainya.- Habis - (Ditulis: JB Santoso) *