HARIAN MERAPI - Keris yang bernilai adiluhung, pamor keris disesuaikan dengan karakter pemilik, beras wutah banyak yang menyukai
Penyepuhan keris dapat dilakukan dengan memijarkan keris lalu dicelupkan ke dalam cairan antara lain air, air garam, atau minyak kelapa.
Semua itu tergantung pengalaman Empu yang membuat.
Penyepuhan harus dilakukan dengan hati-hati karena bila salah dapat membuat bilah keris retak.
Selain cara penyepuhan yang lazim, penyepuhan keris juga dikenal dengan sebutan sepuh jilat, yaitu pada saat logam keris membara diambil dan dijilati dengan lidah.
Sepuh akep yaitu pada saat logam keris membara diambil dan dikulum dengan bibir beberapa kali.
Dan sepuh saru yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dijepit dengan alat kelamin wanita (vagina).
Sepuh saru ini yang terkenal adalah Nyi Sombro, bentuk kerisnya tidak besar tapi disesuaikan.
Pemberian warangan dan minyak pewangi dilakukan sebagaimana perawatan keris pada umumnya.
Baca Juga: Keris yang bernilai adiluhung 3: Mpu Gandring mengeluarkan kutukan kaena dibunuh Ken Arok
Perawatan keris dalam tradisi Jawa dilakukan setiap tahun, biasanya pada bulan Muharram/Sura, meskipun hal ini bukan keharusan.
Istilah perawatan keris adalah memandikan keris Aatau jamasan.
Yang dilakukan sebenarnya adalah membuang minyak pewangi lama dan karat pada bilah keris, biasanya dengan cairan asam.