harianmerapi.com - Jika bingung menentukan pilihan, maka cara terbaik adalah minta restu ibu dan mohon petunjuk Allah SWT melalui saat Istikharah.
Di saat ibunya sedang sakit, maka Tantro makin bersemangat dalam belajar maupun dalam mencari uang guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jerih payahnya itu ternyata tidaklah sia-sia. Dalam ujian akhir ia mendapat nilai terbaik di sekolahnya, bahkan masuk lima besar untuk wilayah satu kota.
Semua itu tak lepas juga berkat bimbingan Pak Giman, gurunya yang mempunyai perhatian besar atas kondisi Tantro.
Pak Giman yang mengarahkan bagaimana agar Tantro bisa mengatur waktu, sehingga tetap bisa mengikuti bimbingan belajar di tengah kesibukannya.
Atas prestasinya dan arahan Pak Giman, maka Tantro pun diterima di jurusan Teknik Komputer sebuah perguruan tinggi negeri ternama di kotanya melalui jalur penelusuran bakat.
Sempat ada pertentangan batin di hati Tantro, karena sesuai janjinya dengan Pak Kasan dirinya mau menjadi seorang tentara. Dengan masuk jurusan Teknik Komputer, berarti dirinya telah mengkhianati janjinya itu.
Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 2: Rajin Salat dan Belajar karena Ingin Menjadi Orang Kaya
"Kamu tidak perlu berpikiran terlalu jauh. Jika Pak Kasan masih hidup, pasti beliau tetap akan merestuimu, apapun yang kamu putuskan. Dan lagi, kamu masuk kuliah di jurusan apa pun, tak menutup pintu kelak untuk masuk di bidang kemiliteran."
"Tantro, dunia kemiliteran itu juga membutuhkan berbagai disiplin ilmu. Siapa tahu ini juga menjadi jalan bagimu kelak jika ingin mewujudkan cita-citamu," kata Pak Giman dengan bijaksana.
Tantro akhirnya bisa menerima kenyataan. Dengan memohon restu pada ibunya, dan juga berdoa kepada Allah SWT, akhirnya dengan mantap Tantro masuk kuliah jurusan Teknik Komputer.
Tantro percaya dengan arasahn Pak Giman dan semakin mantap setelah melakukan salat Istikharah, mohon petunjuk pada Illahi atas pilihan yang akan dilakukannya. Seolah mendapat pencerahan, Tantro pun menatap masa depan dengan optimis.
Bu Dipo yang masih dalam kondisi sakit-sakitan, hanya bisa merestui dengan pilihan anaknya itu.