Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 13: Jangan Lupa untuk Belajar dan Menjalankan Salat Tepat Waktu

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 18:05 WIB
Tiba-tiba Pak Kasan jatuh sakit (Ilustrasi Sibhe)
Tiba-tiba Pak Kasan jatuh sakit (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Waktu terasa cepat berlalu. Semua berjalan seperti yang diharapkan Pak Kasan. Meski sudah diangkat anak, namun Tantro tetap dibolehkan untuk berjualan di sela-sela sekolahnya.

Hal itu diharapkan agar tak mengubah sifat asli Tantro sebagai pekerja keras. Jangan sampai lantaran semua sudah ditanggung Pak Kasan, kemudian Tantro menjadi nyaman dan hidup santai.

Pak Kasan hanya selalu berpesan kepada Tantro, agar tidak lupa untuk belajar dan menjalankan salat tepat waktu. Bahkan Salat malam kalau bisa juga dijalankan.

Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 1: Jadi Anak Orang Kaya dan Punya Mainan Banyak, Ternyata Hanya Mimpi

"Kita manusia itu hanya bisa merencanakan, berusaha dan berdoa, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari," pesan Pak Kasan yang sangat diingat Tantro.

Keinginan Pak Kasan untuk membantu Tantro memang tidak setengah-setengah. Selain menanggung biaya pendidikan, Bu Dipo pun direkrutnya untuk menjadi asisten rumah tangga.

Jadi Bu Dipo tidak perlu lagi bekerja serabutan ke rumah-rumah tetangga yang membutuhkan tenaganya, karena sudah bekerja tetap di rumah Pak Kasan.

Semua sepertinya berjalan dengan baik dan lancar, hingga tak terasa Tantro sudah duduk di bangku SMA. Ia diterima di sebuah sekolah favorit, karena memang punya kecerdasan dui atas rata-rata. Pak Kasan pun makin yakin, Tantro bakal bisa menggapai cita-citanya.

Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 2: Rajin Salat dan Belajar karena Ingin Menjadi Orang Kaya

Namun seperti yang pernah diucapkan Pak Kasan sendiri, bawa manusia hanya merencanakan dan berusaha. Dan saat rencana itu sedang berlangsung, akan ada saja ujian yang harus dialami.

Tiba-tiba Pak Kasan jatuh sakit. Tak disangka memang, karena fisiknya sebagai pensiunan tentara yang semula kelihatan bugar dan sehat. Ia mengeluhkan ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuhnya.

Beberapa kali pemeriksaan dokter tidak menemukan sumber penyakitnya. Bahkan hal ini berlangsung sempai tiga bulan. Kadang sakit, kadang sehat. Hal itu berlangsung silih berganti.

Kondisi ini cukup berpengaruh juga pada Bu Dipo dan Tantro, karena konsentrasi Pak Kasan baru untuk memulihkan kesehatannya.

Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 3: Tak Ingin Dibuai Mimpi, Sudah Mulai Belajar Bagaimana Mencari Uang

Sementara anak Pak Kasan yang tinggal satu rumah dan sudah berkeluarga, kurang begitu memberi dukungan pada Tantro seperti ayahnya. (Bersambung)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X