Kekayaan Bukan Segalanya 18: Tidak Mudah Jadi Orang Kaya Baru, Nafsu Duniawi Jadi Tak Terkendali

photo author
- Sabtu, 29 Januari 2022 | 18:00 WIB
Tak terasa uang yang begitu banyak berkurang sangat cepat. (Ilustrasi Sibhe)
Tak terasa uang yang begitu banyak berkurang sangat cepat. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Dengan kekayaan yang dimiliki sekarang, maka apapun yang diinginkan Marno bisa terpenuhi.

Terlebih lagi Juwita, sebagai orang kaya baru tingkah lakunya pun semakin tak terkendali. Semua menjadi tak terkontrol karena nafsu besar ingin memiliki banyak keinginan.

Tingkah lakunya yang berlebihan itu membuat banyak orang yang mencibirnya. Tetangga pun menjulukinya sebagai 'kere munggah bale'. Orang miskin yang tiba-tiba menjadi kaya sehingga kaget dengan keadaannya yang baru.

Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 1: Marni Gadis Kecil yang Enerjik dan Punya Sikap Mandiri

Tapi semua itu tak digubris Juwita. Ia menilai semua itu dilakukan para tetangga karena mereka iri pada kekayaan yang kini dimilikinya. yang semakin merasa priharin adalah orang tua Marno.

Kekhawatiran Bu Baroto sejak sebelum pembagian warisan kini telah menjadi kenyataan. Anaknya tak mampu mengendalikan istrinya, yang seolah kemaruk akan harta. Setiap malam Bu Baroto hanya bisa menangis.

Mengapa di hari tuanya harus melihat situasi yang sangat tidak ia harapkan. Anak menantunya telah diperbudak harta, sehingga semakin jauh dengan ajaran agama.

Padahal hidup di dunia tidaklah abadi. Begitu pun kekayaan yang dimiliki. Marno tak menyadari bahwa kemarin ia tidak punya apa-apa.

Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi

Jika sekarang memiliki segalanya, maka bukan tidak mungkin besok akan kembali lenyap seperti hari kemarin.

Hal itu ternyata terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan Bu Baroto. Gaya hidup Marno dan Juwita yang hanya bisa menghambur-hamburkan kekayaan, tak diimbangi dengan keahlian dalam mengelola keuangan.

Sisa usaha peninggalan Marni yang jatuh ke tangan Marno, dengan cepat mengalami kemunduran lantaran salah urus.

Pendapatan menurun drastis, sementara pengeluaran yang tidak jelas peruntukannya semakin membengkak.

Baca Juga: Sedang Mancing Ikan Gabus Diganggu Pesawat Drone dan Sialnya Naik Motor Malam Hari Diterjang Banjir

Awalnya hal itu tak disadari Marno, karena memang ia tak begitu paham dengan masalah bisnis dan pengembangan perusahaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X