harianmerapi.com - Hidup di tengah masyarakat, kadang harus tebal telinga. Apalagi ketika sedang mendapat masalah atau musibah, pasti akan menjadi bahan omongan tetangga yang suka ghibah.
Ada yang memberi dukungan, namun tak sedikit pula yang memberi komentar miring bahkan mencemooh. Lebih parah lagi ada yang seolah punya kesempatan menyebar fitnah
Begitu pula dengan yang dialami Jumirah. Saat bicara di depan orangnya, memang mereka semua kelihatan baik-baik.
Baca Juga: Mengasah Hati Nurani Remaja dengan Iman agar Menjadi Pribadi yang Berperilaku Positif
Memberi ucapan yang mendukung agar Jumirah tabah menerima musibah. Namun saat bicara di belakang Jumirah, mereka gantian 'ngrasani' macam-macam.
Semua keburukan dalam keluarga Prapto dikupas habis. Mereka seolah lebih tahu kondisinya, dibanding keluarga Prapto sendiri.
Yang suka bicara nyinyir bahkan menambah-nambah cerita, sehingga semakin melenceng lebih jauh lagi.
Prapto yang tidak tahu menahu pun ikut terseret-seret dalam pembicaraan omong kosong para tetangganya.
Baca Juga: Marah Sumber Keburukan Seseorang, Berikut Ini Enam Langkah Praktis untuk Manajemen Kemarahan Diri
Lebih parah lagi, pembicaraan kadang berkembang ke arah fitnah karena isinya sesuai dengan selera yang ngomong tanpa melihat fakta.
Seorang Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; ‘Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanta; ‘Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; ‘kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (kebohongan besar)." (H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi).
Jumirah menyadari akan kongisi itu, yang membuatnya semakin meratapi nasibnya. Ibarat sudah jatuh ketimpa tangga pula.
Saat dirinya tengah menghadapi musibah, para tetangga malah menggunjing dari belakang.
Baca Juga: Gerobak Sapi Mengantar Kesuksesan Selama Hidup Hingga Dijadikan Kendaraan Menuju ke Liang Lahat
Di saat seperti inilah Jumirah bisa mengetahui, mana tetangga dan sahabatnya yang benar-benar baik dan bersabahat secara tulus.