Suamiku Dipenjara 4: Tak Percaya Suami Berada di Penjara, yang Dipikrikan Hanyalah Anak Jangan Sampai Telantar

photo author
- Selasa, 28 Desember 2021 | 18:00 WIB
Jumiarh sedih melihat sumai berada di balik jeruji besi.        (Ilustrasi Sibhe)
Jumiarh sedih melihat sumai berada di balik jeruji besi. (Ilustrasi Sibhe)

harianmemrapi.com - Guna memastikan kondisi suami, Jumirah pun minta Klimin menemani dirinya untuk menengok Prapto di kantor polisi.

Sepertinya Jumirah tidak percaya, ketika melihat suaminya harus berada di penjara, bersama dengan tahanan lain.

Mungkin saja mereka pencuri, pemerkosan atau openjahat lainnya. Sedang Prapto sesungguhnya hanyalah seorang sopir.

Baca Juga: Suamiku Dipenjara 1: Kegelisahan Seorang Istri Pertanda Kejadian Buruk atau Musibah Menimpa Suami

Namun musibah membuat dirinya harus masuk tahanan, berkumpul dengan para pelaku tindak kriminal.

Pikiran seperti membuat Jumirah semakin sedih melihat keadaan suaminya.

"Yang sabar ya Pak. Ini cobaan yang harus kita terima dan pasti akan ada hikmahnya," kata Jumirah pada suaminya.

Namun rupanya Prapto sendiri lebih tabah menerima kenyataan dibanding Jumirah. Prapto tetap tegar sekalipun wajahnya terlihat tampak kuyu akibat kelelahan dan kurang tidur.

Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam

"Bapak tidak apa-apa disini. Ini sudah risiko pekerjaan. Yang penting Ibu juga tetap harus tabah, karena harus merawat anak-anak jangan sampai telantar," kata Prapto.

Hingga beberapa hari setelahnya Jumirah belum bisa percaya sepenuhnya, bahwa suaminya kini tengah dalam tahanan polisi.

Setiap malam atau pagi hari, Jumirah masih berharap sumainya datang dengan membawa oleh-oleh untuk buah hatinya.

Pada jam-jam seperti itu, memang biasanya sang suami datang. Malam hari atau saat menjelang pagi.

Baca Juga: Cerita Misteri Lemari Kuno dari Kayu Jati Bergoyang-goyang di Malam Jumat Kliwon

Tapi harapan itu tak juga terjadi, sehingga akhirnya Jumirah bisa menerima kenyataan. Dia merasa tak selamanmya harus merenungi nasib.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X