Suamiku Dipenjara 3: Istri Mencoba Ikhlas dan Tabah Menerima Musibah Suami Diahan Polisi karena Kecelakaan

photo author
- Selasa, 28 Desember 2021 | 15:00 WIB
Jumirah awalnya kaget menerima kenyataan suaminya ditahan polisi.      (Ilustrasi Sibhe)
Jumirah awalnya kaget menerima kenyataan suaminya ditahan polisi. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Kasus kecelakaan yang membuat Prapto selaku sopir ditahan polisi, menjadi titik awal perubahan nasib jalan hidup Jumirah.

Sebagai seorang istri, Jumirah merasakan selama hampir 10 tahun membina biduk rumah tangga, semua berjalan dengan baik dan bahagia. Kini Jumirah mencoba tabah dan iklhas saat menerima musibah.

Kerja Prapto sebagai sopir, mampu menghidupi keluarganya secara layak. Sekali pun tidak bermewah-mewah, namun setidaknya kebutuhan dasar ekonomi keluarga bisa terpenuhi semua.

Baca Juga: Suamiku Dipenjara 1: Kegelisahan Seorang Istri Pertanda Kejadian Buruk atau Musibah Menimpa Suami

Jumirah tak perlu mencari pekerjaan tambahan, karena penghasilan suami dirasa sudah cukup.

Menjadi ibu rumah tangga pun merupakan kebanggaan bagi Jumirah, karena bisa lebih dekat dengan anak-anaknya.

Ia tak merasa iri dengan para ibu tetangganya, yang kebanyakan menjadi wanita karir kerja di kantoran.

Kalau tidak, ada uang buka usaha di rumah, seperti warung makan, laundry atau usaha lainnya.

Baca Juga: Cerita Misteri Lemari Kuno dari Kayu Jati Bergoyang-goyang di Malam Jumat Kliwon

Namun sekarang tiba-tiba ada musibah yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Suaminya sebagai penyangga utama perekonomian keluarga tengah ditahan polisi.

Otomatis penghasilan tidak ada sama sekali, karena pekerjaan sebagai sopir bergantung pada jobnya.

Kalaupun ada uang bulanan dari perusahaan, sudah tentu tidak seberapa dan jauh dari kebutuhan yang diperlukan seperti biasanya.

Apalagi Jumirah juga tidak tahu, sampai berapa lama suaminya ditahan. Hanya saja menurut cerita teman suaminya, untuk kasus kecelakaan yang menyebabkan korban sampai meninggal, bisa lebih dari satu tahun. Kabar ini membuat Jumirah semakin cemas.

Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam

"Bagiamana aku bisa memberi makan pada anak-anak. Mereka juga butuh biaya untuk sekolah," kata Jumirah merenungi masa depannya yang dinilai menjadi buram dengan tiba-tiba.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X