Baca Juga: Misteri Mimpi Pesan Simbah yang Akhirnya Jadi Kenyataan
Tapi sekarang apa yang dilihatnya sepanjang perjalananya terasa hampa. Sepertinya sudah tidak ada harapan lagi, yang bisa membuat Inem bahagia menyongsong masa depan.
Memasuki kampungnya, Inem juga hanya tersenyum sekadarnya setiap disapa para tetangga.
"Inem sekarang sombong ya," bisik mereka.
"Baru jadi pembantu saja sudah tidak mau diajak ngobrol," kata yang lainnya.
Baca Juga: Empat Aspek Kepribadian untuk Mengukur Generasi Berkualitas dari Sudut Pandang Islam
Inem yang mendengar bisik-bisik tetangganya menjadi semakin tidak enak hati. Ia bersikap seperti itu karena pikirannya sedang galau, tapi tetangga menilainya lain. (Bersambung) *