harianmerapi.com - Ketika tersadar, Inem sudah mendapati dirinya terbaring di tempat tidur. Ada seorang perempuan berpakaian putih di dalam ruangan.
"Saya dimana Mbak?" tanya Inem.
"Alhamdulillah, ibu sudah siuman. Ini di Poliklinik, tadi ada yang mengantar ibu kemari dalam kondisi pingsan."
Agak malu juga Inem disebut ibu, karena ia merasa masih muda dan memang belum berstatus ibu sekalipun saat ini sedang hamil.
Baca Juga: Cerita Horor Bongkar Petilasan Keramat, Tangan Tak Bisa Digerakkan
Rupanya ada orang yang baik hati mengantar Inem saat ia pingsan di perhentian bus. Kebetulan di dekat lokasi ada Poliklinik yang buka 24 jam.
"Sudah berapa lama saya tidak sadar, suster?" tanya Inem.
"Saya bukan suster. Saya dokter jaga. Sudah sementara waktu Ibu pingsan, sebaiknya istirahat dulu sambil menunggu keluarga Ibu ke sini. Sepertinya tadi ada tetangga Ibu yang tahu dan akan memberitahu keluarga Ibu agar segera kemari," terang dokter.
Baca Juga: Ibu Tak Sengaja Makan Ikan Hidup dan Kiat Jitu Menghilangkan Binatang Tengu di Kemaluan Anak
"Tapi saya tidak apa-apa Dokter. Saya mau pulang sendiri saja."
"Benar, Ibu tidak apa-apa? Sepertinya Ibu sedang hamil ya? Harus hati-hati ya untuk Ibu yang sedang hamil muda."
Inem kaget dokter bisa membaca bahwa dirinya tengah hamil. Inem pun semakin panik, jika nanti keluarganya datang dan dokter memberitahu tentang kehamilannya.
Baca Juga: Lupa Ditutup Sarung Burung Kenari Mati dan Hewan Kecil yang Dijadikan Nama Dusun
Maka dengan setengah dipaksakan, Inem bangun dari tempat tidur. Ia segera berbenah dan memaksa ingin pulang secepatnya.
Meski dokter sudah berusaha untuk menahan, namun Inem tetap pada pendiriannya. Ia merasa sudah cukup kuat dan juga dipicu oleh rasa ketakutan keluarganya ribut di poliklinik jika tahu dirinya sedang hamil.
Dengan mengendarai angkutan pedesaan, Inem pun menuju ke kampung halaman. Biasanya melihat rumah-rumah kampung dan sawah yang berderet, hati Inem menjadi adem.