harianmerapi.com - Berjo yang tahu istrinya telah selingkuh, menunggu saat yang tepat untuk berbicara empat mata. Saat yang ditunggu itu tiba di malam hari, saat keduanya beranjak ke tempat tidur. Sesaat sebelum Marjina merebahkan tubuhnya, Berjo memulai pembicaraan.
"Dik, aku mau bicara serius," kata Berjo sambil duduk di kursi menghadap arah istrinya yang sudah duduk di bibir tempat tidur.
"Ngomong apaan sih Mas, aku capek ini," jawab Marjina dengan ogah-ogahan.
"Aku sudah bilang, mau ngomong soal serius. Tolong dengarkan dulu," lanjut Berjo dengan sabar.
"Iya-iya, cepetan ngomongnya," kata Marjina masih dengan nada ketus.
"Dik, sepertinya kita harus mengakhiri kemunafikan ini," kata Berjo dengan nada tegas.
Baca Juga: Memancing Tengah Malam Sendirian, Ditemani Kuntilanak
Sudah bulat tekat Berjo, untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya secepat mungkin, sekalipun nantinya pahit yang harus diterimanya.
Ada pemikiran Berjo untuk memperbaiki ketidakharmonisan rumah tangganya. Namun jika memang istrinya sudah tidak bisa diajak kompromi, tidak ada jalan lain harus berpisah.
Marjina sendiri kaget mendengar ucapan Berjo. Ia tak mengira suaminya akan berbicara dengan nada setegas itu.
"Maksud Mas?" tanya Marjina pura-pura tidak tahu apa yang dikatakan Berjo.
Baca Juga: Kegigihan Nyai Subang Larang 5: Walangsungsang Melanjutkan Perjuangan Sang Ibunda
"Sudahlah, tidak usah berpura-pura. Aku sudah muak dengan sandiwara yang kita jalankan selama ini."
"Sandiwara? Siapa yang bermain sandiwara?"
"Aku sudah tahu semuanya Dik, tidak perlu berpura-pura lagi. Ada orang ketiga dalam rumah tangga kita dan aku tidak mau hal ini berlarut-larut. Aku sadar, selama ini belum bisa memberikan kepuasan materi dalam rumah tangga kita. Namun jika sudah ada pengkhianatan, maka itu tak bisa dimaafkan lagi," kata Berjo.
"Okelah, berarti Mas menuduh aku selingkuh?" kata Marjina masih mencoba mengelak.
"Aku sudah bilang, tidak perlu lagi berpura-pura. Rasanya tidak perlu aku harus menunjukkan buktinya," kata Berjo mencoba untuk tetap tanang.
Baca Juga: Misteri Perempuan Cantik yang Menunjukkan Kepandaian Berakting
Setelah mencoba mengelak, akhirnya Marjina menyerah juga. Ia berpikir tak ada gunanya menutup-nutupi perselingkuhannya dengan Harjino, karena memang sejak lama sudah ada niatan untuk berpisah dengan Berjo.
Jika sekarang Berjo sendiri yang memulai pembicaraan soal masa depan rumah tangga mereka, maka hal ini dianggap sebagai kesempatan bagi Marjina untuk mengambil keputusan.
"Baiklah Mas, aku mengaku sudah berselingkuh. Sekarang terus maunya Mas apa?" kata Marjina menantang.
Artikel Terkait
Pernikahan yang Tak Direstui 6: Menyandang Predikat Sarjana Pengangguran
Pernikahan yang Tak Direstui 7: Uang Bisa Membeli Segalanya
Pernikahan yang Tak Direstui 8: Lalai Mengurus Rumah, Suami pun Diremehkan
Pernikahan yang Tak Direstui 9: Cinta Monyet Tumbuh Kembali
Pernikahan yang Tak Direstui 10: Ingin Membongkar Rahasia Istri
Pernikahan yang Tak Direstui 11: Menyaksikan Istri Selingkuh di Hotel
Pernikahan yang Tak Direstui 12: Kemiskinan Menghancurkan Rumah Tangga