Pernikahan yang Tak Direstui 12: Kemiskinan Menghancurkan Rumah Tangga

photo author
- Minggu, 7 November 2021 | 19:43 WIB
Anak dan istri Berjo sudah tak menghormati dirinya. (Ilustrasi Sibhe)
Anak dan istri Berjo sudah tak menghormati dirinya. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Dengan perasaan remuk redam, Berjo pulang ke rumah. Ia tak ingin ada keributan di tempat umum, sehingga lebih memilih membiaran istrinya menyalurkan hasrat bejatnya di hotel dengan pria idaman lain.

Berjo merasa sudah lama istrinya tak sreg lagi dengan pernikahan mereka. Ini terlihat dengan sikapnya yang tak lagi menaruh hormat pada dirinya selaku kepala rumah tangga.

Setiap ada masalah kecil, Marjina juga langsung membesar-besarkannya untuk dijadikan sebagai bahan pertengkaran.

Baca Juga: Main Hingga Sore Hari, Pulang Diantar Makhluk Mengerikan

Yang membuat Berjo makin sedih, hal itu sering dilakukan secara terang-terangan di depan anak mereka, Solehati.

Bahkan mungkin karena mendapat hasutan dari ibunya, maka belakangan Solehati ikut-ikutan tak menaruh hormat pada ayahnya.

Di mata Solehati, ibunya yang selama ini bisa membelikan mainan dan makanan kesukaannya. Sementara sang ayah nyaris tak pernah membelikan apa-apa.

Baca Juga: Kegigihan Nyai Subang Larang 5: Walangsungsang Melanjutkan Perjuangan Sang Ibunda

Bocah seusia Solehati tentu saja tak mengerti, darimana uang yang untuk memanjakan dirinya itu.

"Rupanya kemiskinan telah menghancurkan rumah tanggaku," jerit Berjo dalam hati.

Hari itu ia tak jadi berangkat kerja, karena pikirannya sedang puyeng memikirkan apa yang harus dilakukannya. Berjo hanya bisa melamun di pos ronda yang terletak di pojok kampung.

Baca Juga: Misteri dari Kamar Mandi Terdengar Suara: 'Sini....'

Kalaupun pulang ke rumah, pasti juga tak akan disambut hangat oleh anaknya. Sementara untuk minta nasihat mertuanya, Berjo merasa malu.

Selama ini ia telah merepotkan kedua mertuanya itu. Meski mereka tak pernah ikut campur tangan terhadap rumah tangga anak dan menantunya, namun Berjo bisa merasakan Pak Marta tentu saja akan berpihak pada anaknya.

Sambil tiduran, Berjo kembali mengamati foto yang ada di hapenya. Hati Berjo makin hancur, melihat betapa mesranya sang istri di pundak lelaki lain. Sontak pikirannya Berjo langsung tertuju pada kedua orang tuanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X