Mensyukuri Nikmat 49: Bersedekah Tak Mengurangi Hartamu

photo author
- Sabtu, 23 Oktober 2021 | 12:00 WIB
Sawah luas warisan kakeknya, kini dibeli lagi oleh Yono untuk keluarga besarnya. (Ilustrasi Sibhe)
Sawah luas warisan kakeknya, kini dibeli lagi oleh Yono untuk keluarga besarnya. (Ilustrasi Sibhe)

HARTA bagi Yono hanyalah titipan Ilahi semata, yang harus dikelola sengan sebaik-baiknya untuk tujuan yang baik pula.

Meski sekarang sudah memiliki harta melimpah, Yono sama sekali tidak pernah menggunakannya untuk berfoya-foya. Ia rajin beramal dan bersedakah, membantu berbagai kegiatan sosial maupun keagamaan.

Bersedekah tak akan mengurangi hartamu. Bahkan tanpa disadari justru makin bertambah. Hal ini benar-benar dibuktikan oleh Yono, yang sekarang telah menjadi orang kaya.

Baca Juga: Berbelanja di Hari yang Salah, Ternyata Datang ke Pasar Hantu

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

Ajaran seperti itu juga ditularkan Yono pada Yeyen, yang sekarang hidupnya juga sudah mapan. Yeyen menduduki jabatan yang sangat penting di Kementrian Pekerjaan Umum.

Bahkan sudah dilamar oleh laki-laki pujaan hatinya, yang sebentar lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.

Baca Juga: Ghibah Adalah Perbuatan Keji, Ini Tips untuk Menghindarinya

Lengkap sudah hidup Yono dan Yeyen. Namun masih ada satu pikiran yang mengganjal di hati Yono. Orang tua dan saudara-saudaranya masih hidup dalam kesulitan.

Yono memang secara rutin memberi jata pada ayah dan ibu tirinya, sebagai tanda bakti seorang anak pada orang tua. Namun masih ada kepikiran bagi Yono, hal seperti itu tentu tidak baik. Apalagi saudara-saudara tirinya belum bisa hidup mandiri.

"Yah, bagaimana kalau tanah peninggalan ibu yang sudah telanjur dijual kita beli lagi?" tanya Yono suatu ketika pada Purbo.
"Wah itu pasti harganya mahal sekali. Apa kamu sanggup membelinya," jawab Purbo.

Baca Juga: Dikuasai Sifat Ananiyah, Tobat Baru Hadir Setelah Badan Tak Berdaya

"Insya Allah, nanti Yono patungan dengan Yeyen mudah-mudahan mampu mengembalikan tanah warisan Ibu. Yono selalu teringat Ibu setiap kali melintas di persawahan yang sekarang sudah jadi milik orang lain. Doakan saja Ayah, Yono mampu mengembalikan sawah-sawah itu, biar dimanfaatkan untuk keluarga besar kita," papar Yono, yang membuat Purbo tak kuasa menahan tetesan air matanya.

Darti yang mendengar pembicaraan ayah dan anak itu pun ikut larut dalam keharuan. Harapannya untuk kembali hidup dengan normal pun tumbuh.

Ia tak ingin lagi bermewah-mewah, yang penting anak-anak dan cucu-cucunya nanti bisa hidup secara layak. Sungguh tak disangka sama sekali, Yono dan Yeyen yang sejak dari kecil ia remehkan dan disia-siakan, sekarang justru menjadi penolong keluarga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X