GELAR Haji dan Hajah sekarang sudah disandang kakak beradik Yono dan Yeyen. Semua mereka raih berkat kegigihan dalam berjuang selama beberapa tahun yang penuh dengan keprihatinan.
Dengan menabung sedikit demi sedikit dari hasil buka usaha servis elektronik, tiket ke Tanah Suci itu berhasil mereka raih. Padahal Yono juga harus menanggung pendidikan adiknya yang tentu tidak sedikit.
"Alhamdulillah, semua kenikmatan telah Engkau berikan kepada kami. Semoga kami senantiasa selalu berada di jalan-Mu dalam mengarungi kehidupan ini," begitu doa Yono saat menginjakkan kakinya kembali masuk rumah usai pulang haji.
Baca Juga: Misteri Si Jubah Merah 2: Suka Marah dan Menampakkan Diri untuk Meneror
Tak ada sambutan meriah dari keluarga besarnya. Hanya sang ayah, Purbo, yang menyempatkan diri sebentar untuk menemui anak-anaknya itu.
Sementara ibu tiri dan saudara-saudara tirinya seolah tak ada yang peduli. Bahkan Darti sebagai ibu tiri malah mencemooh atas apa yang sudah diraih Yono dan Yeyen.
"Sombong sekali mereka, pakai naik haji segala. Kayak orang banyak duit saja," kata Darti saat mendengar kabar dua anak tirinya itu akan berangkat haji.
Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 4: Mendapat Kehormatan Menerima Tamu Pejabat Negara
"Astghfirullah, ibu tidak boleh ngomong seperti itu. Kita justru bangga punya anak yang bisa naik haji," kata Purbo sambil mengelus dada.
"Bangga apanya, itu kan anakmu," kata Darti lagi yang tak bisa menerima kenyataan bahwa anak-anak kandungnya ternyata kalah dibanding anak tirinya.
Artikel Terkait
Mensyukuri Nikmat 37: Sadar Diri Setelah Kehadiran Cucu
Mensyukuri Nikmat 38: Anak Tiri Disia-siakan Justru Menjadi Tempaan
Mensyukuri Nikmat 39: Tersingkir dari Rumah Sendiri
Mensyukuri Nikmat 40: Senangnya Bertemu Ibu Lewat Mimpi
Mensyukuri Nikmat 41: Mimpi Meraih Cita-cita
Mensyukuri Nikmat 42: Datangnya Kenikmatan Saat Cita-cita Tercapai
Mensyukuri Nikmat 43: Menjaga Gengsi, Tak Bisa Menerima Kenyataan